Lahir di Usia Kandungan 34 Minggu, Jantung Dua Bayi Kembar ini Sempat Bermasalah

Pasangan suami istri Mukti Ermawan dan Nova Ridha Aini bersama dr Muhamad Fachry SpOG (kanan) sebelum meninggalkan RSIA Kendangsari-Surabaya.

iniSURABAYA – Kaget bercampur gembira. Itulah reaksi pertama pasangan suami istri Mukti Ermawan-Nova Ridha Aini ketika mendapat kabar bahwa mereka bakal mendapat momongah kembar.

Informasi yang diberikan dr Muhamad Fachry SpOG, dokter kandungan di RSIA Kendangsari ini mengejutkan lantaran dalam silsilah keluarga pasangan ini sama sekali tak ada yang kembar.

Lebih mengejutkan lagi, mereka akan mendapat kembar tiga. Berita mengejutkan itu saat Nova Ridha kontrol kandungan Nova di minggu ke-12.

“Waktu itu dokter kasih tahu kalau kami bakal dapat tiga momongan sekaligus,” ucap Nova.

Tak hanya itu. Ketika memeriksakan kandungan di bulan ke-5, mereka kembali dapat gembira dari dokter Fachry yang memberitahukan bahwa yang ada dalam kandungan Nova adalah janin perempuan.

“Tentu senang karena anak pertama adalah laki-laki,” tutur Nova.

Rasa bahagia, tidak percaya, dan syukur bercampur baur dalam diri pasangan yang tinggal di Krian, Sidoarjo ini.

Berikutnya, sesuai pesan dokter mereka pun melakukan persiapan khusus untuk menjaga kondisi kesehatan janin. Situasi yang dihadapi
Nova jadi tidak mudah, sebab anak pertama mereka ketika itu baru menginjak usia sekitar 9 bulan.

Selama hamil, Nova masih rutin memberi ASI pada anak sulungnya, Rigel Sakha Ermawan. “Pada saat hamil si kembar ini, anak saya yang pertama baru umur empat bulan,” tuturnya.

Sejak itu pula, Nova selalu memperhatikan kesehatan dan pola makannya. Nova bersyukur dirinya tak punya alergi atau pantangan makanan apa pun sehingga semua bisa dikonsumsi untuk menambah nutrisi bagi janin dan anak sulungnya.

Namun, pasangan pasangan yang sama–sama bekerja di sebuah perusahaan finance ini kembali gelisah ketika si kembar tiga ini harus lahir prematur di usia 34 minggu.
Mereka pun sempat cemas lantaran anak yang pertama dan kedua katup jantungnya tidak segera menutup saat dilahiran.

Terapi yang dilakukan para dokter di RSIA itu akhirnya bisa membuat pasangan ini bernafas lega. Selang dua minggu sejak bayi kembar ini lahir katp jantungnya sudah menutup normal.

“Alhamdulillah semuanya sekarang normal, tidak ada masalah,” imbuh Ermawan.

Walaupun begitu, si kembar yang kemudian diberi nama Alrescha Fathiyya Ermawan, Adhara Fathiyya Ermawan, dan Ashwina Fathiyya Ermawan sempat masuk inkubator untuk menormalkan kondisinya. Sebab saat lahir bobot mereka di bawah 2.500 gram. –sum

Pos terkait