
iniSURABAYA – Dunia lawak tanah air berduka. Salah seorang pelawak andalannya, Bambang Gentolet meninggal dunia saat dalam perjalalan ke Rumah Sakit Bakti Dharma Husada SurabayaSakit, Kamis (27/4).
“Saya kehilangan seorang guru yang sangat baik. Waktu kecil saya suka nonton pementasan Srimulat, dan Pak Bambang Gentolet sudah main waktu itu,” beber Eko Londo, personel Srimulat saat ditemui di rumah duka di Jl Manukan Tengah III Blok 6I nomor 1 Surabaya.
Menurut pria berdarah Belanda ini, dia baru gabung di Srimulat sekitar 1984 bersama seniman Srimulat lain seperti Mamik almarhum, Kadir, dan Polo.
“Saya ini generasi terakhir Srimulat yang banyak mendapat ilmu lawakan dari Pak Bambang Gentolet,” ungkap pelawak yang juga dikenal dengan nama Eko Tralala ini.
Kabar meninggalnya pria bernama asli Kasbianto ini juga mengejutkan Eko Kucing dan seluruh awak Srimulat lainnya. “Saya kaget waktu mendengar kabar itu. Sempat tidak percaya juga karena sebelumnya kan pernah dikabarkan meninggal tapi ternyata masih sehat,” ujar
Eko Kucing, pentolan Srimulat Surabaya di rumah duka, Jumat (28/4).
Begitu mendengar kabar duka itu, Eko Kucing langsung menuju kediaman Bambang Gentolet. Dia juga sempat menyebarkan meninggalnya tokoh senior Srimulat itu ke para kerabat seniman Srimulat.
‘Misteri Cinta Terlarang’ itulah judul pementasan Srimulat yang sempat diikuti Bambang Gentolet. Pertunjukan yang didukung oleh seluruh seniman Srimulat itu digeber di Gedung Balai Pemuda pada 1 April 2017.
“Itu pertemuan kami terakhir dalam pementasan bersama. Saat itu cak Bambang Gentolet tetap sehat dan semangat seperti biasanya,” kata Eko Kucing.
Selalu semangat dan tak pernah mengeluhkan sakit. Itulah sosok Bambang Gentolet seperti dituturkan para rekan sejawatnya, termasuk kedua putri almarhum, Winarti dan Winarni. “Bapak itu pembawaannya selalu senang. Selama ini nggak pernah mengeluhkan sakit. Dan memang tidak ada riwayat sakit serius,” tutur Winarni
Pada hari Kamis (27/4) sebelum meninggal, Bambang Gentolet tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya, yaitu mengisi acara di Radio Suzana dan siangnya dilanjut promo produk di sebuah gerai di ITC Mall Surabaya.
“Baru malamnya, bapak mengeluh dadanya sakit, dan nafasnya sesak,” imbuh Winarni.
Ayah dua anak itu kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bakti Dharma Husada Surabaya sekitar pukul 21.00. Namun, setelah diperiksa, dokter menyatakan Bambang Gentolet sudah meninggal.
“Bapak kemungkinan sudah meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit,” ucap Winarni.
Bambang Gentolet dimakamkan Jumat (28/4) usai salat Jumat. Pelawak kelahiran Yogyakarta, 30 Juni 1941 itu dimakamkan di TPU Babat Jerawat Surabaya jadi satu dengan istrinya, Wijiati, yang sudah meninggal pada tahun 2012.
Jumat (28/4) sore, bungsu dari empat bersaudara ini seharusnya mengisi acara live di TVRI. Namun, Tuhan menentukan jalan lain bagi pelawak yang dikenal dengan gaya rambut jambulnya ini.
Selamat jalan Bambang Gentolet. –sum