iniSURABAYA – Bulan April ini dianggap saat tepat untuk menarik perhatian para calon pengantin yang sedang mempersiapkan hajatan penuh kenangan dalam hidup mereka.
Para desainer pun berlomba menghadirkan karya terbaik mereka. “Trennya sekarang adalah pengantin minimalis,” kata desainer Josephine Nyoman.
Karya Nyoman ini dipajang bersama puluhan rancangan karya para desainer lainnya di acara bertajuk Grand Wedding & Honemoon Fair di Pakuwon Imperial Ballroom.
Selama dua hari (Sabtu-Minggu, 8-9/4) penikmat fashion Surabaya disuguhi puluhan karya desainer terkemuka yang memajang karya bertema baju pengantin. Dalam pentas yang sama juga dimeriahkan vendor-vendor professional, mulai soal dekorasi, wedding cake, event organizer, souvenir, hingga tempat ‘bulan madu’ yang diinginkan.
Kegiatan itu memang juga bisa digunakan oleh calon pengantin untuk berkonsultasi langsung terkait ‘tema’ pesta pernikahan yang akan mereka gunakan.
Menurut Nyoman, pengantin kini tak lagi berada di sebuah panggung besar jadi berdiam diri selama prosesi sakral itu berlangsung. Dengan konsep minimalis ini pengantin bebas bergerak menyambut tamunya, dan terus berada di tengah suasana pesta hingga akhir acara.
Josephine yang selama ini dikenal lewat rancangan busana pengantin mewahnya sepakat bahwa konsep minimalis makin disukai mereka yang mempersiapkan momen bersejarah dalam kehidupan mereka. Meski bentuknya simple, namun gaya mermaid dan A-line gown masih dominan dipakai para pengantin.
“Panjang ekor satu meter masih bisa ditoleransi untuk memudahkan gerakan pengantin wanita. Kalau nanti mau bergeser kan tinggal mengangkat ekornya saja, dan dipegang tangan mudah,” imbuhnya.
Untuk busana penganti ala Eropa ini masih dominan warna putih tulang atau emas daripada putih bersih. Agar lebih elegan, busana ini ditambahi pernik mutiara atau Kristal Swarovski.
Konsep minimalis ini tentu membawa efek pada dekorasi dan make up pengantin. Dengan konsep yang lebih sederhana bukan berarti lebih menghemat anggaran.
Sebab, tim kreatif justru dituntut lebih jeli menghadirkan detil dari setiap pernak-pernik yang disajikan dalam ruangan pesta tersebut. “Agar kelihatan tetap megah, maka bentuk (dekorasi) harus lebih kelihatan,” ucap Irene Kusworo, dari Grand Orchid Decoration.
Irene menambahkan, penempatan bunga misalnya tidak lagi dengan pertimbangan kuantitas, melainkan lebih pada kualitas. “Sekarang tidak lagi pada jumlah bunganya. Tapi karena tamu nantinya bakal lebih dekat pada dekorasi, maka diperlukan bunga yang lebih fresh,” tegasnya.
Untuk memberi keseimbangan pada bentuk ruangan yang minimalis ini diperlukan hadirnya pernak-pernik yang menimbulkan kesan menonjol. “Jadi tak mungkin memberi bunga atau pernik-pernik yang jelek,” ungkap Irene.
Sedang untuk make up, Marcelline Vony menekankan contouring masih diperlukan untuk membuat wajah lebih hidup dan mengkoreksi kekurangan pada wajah. “Eyecolor dibuat lebih soft supaya terlihat natural dan terkesan tidak berat,” katanya. –sum