
iniSURABAYA – Minimnya budaya baca di kalangan anak muda ternyata tak lepas dari perhatian Soetanto Soepiadhy.
Itu pula yang jadi alasan pria ini menyisipkan CD film pendek untuk bukunya yang ke-81. Buku berjudul ‘Revolusi Politik Anak Muda’ itu dirilis bersamaan dengan ulang tahunnya yang ke-65 pada Minggu (14/5/2017) lalu.
Film pendek berdurasi 12 menit dalam bentuk CD itu dianggap penting, sebab buku ke-empat yang ditulis Soetanto Soepiadhy di tahun 2017 ini khusus menyoroti masalah pandangan politik di kalangan anak muda.
“Anak muda Indonesia apolitis? Kenapa ranah politik seakan seakan menjadi barang haram yang tidak boleh dimasuki dan dibicarakan anak muda?”
Malam itu sejumlah mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya beraksi di depan rumah Soetanto Perumahan Semolowaru Elok Blok M-28 Surabaya.
Remaja dari beragam etnis mulai Ambon, Batak, Medan, dan Jawa tergerak ketika mereka dilecehkan sebagai kelompok yang apolitis.
“Sebab, kalau kamu tak pegang pucuk pimpinan maka negara ini jadi seperti apa?” begitu pertanyaan yang membuat mereka kemudian tergerak untuk ambil peran.
“Maka anak muda yang semula apolitis ini mulai berani masuk ke dunia politis dengan semangat yang sama untuk menjaga NKRI,” kata Shofi Hilal sang sutradara.
Aksi dramatik para mahasiswa Untag Surabaya itu menjadi bagian dari prosesi khusus untuk rilis buku bernuansa politik tersebut.
Mereka melakukan penggambilan gambar terakhir adegan penutup yang nantinya mengisi CD spesial seperti jadi sisipan buku ‘Revolusi Politik Anak Muda’.
“Jika kemudian (anak muda itu) senang, maka mereka akan baca bukunya,” kata ayah dua anak ini.
Soetanto yang juga Guru Besar di Bidang Hukum dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini tak menepis, hadirnya CD sebagai sisipan bukunya itu merupakan terobosan untuk memancing perhatian anak muda.
“Tujuannya adalah agar anak muda suka membaca buku, karena buku merupakan jendela dunia.”
Film pendek yang didukung para mahasiswa semester dua dari berbagai jurusan di Untag Surabaya itu diharapkan bikin senang yang menyaksikan. “Kalau bisa membuat happy yang lihat, maka diharapkan akan tergiring untuk membaca buku,” tandasnya.
Buku bacaan anak muda seperti yang dimaksud Soetanto tak selalu dalam bentuk kertas.
“Dapat dalam bentuk media yang beragam asal bisa dibaca. Tetapi khusus bacaan dalam bentuk kertas nantinya pasti akan saya sisipi CD untuk menarik perhatian anak muda makin gemar membaca. Karena ini sebagai cara melihat dunia lewat buku,” ucapnya menekankan. –sum