
Datang Gendong, Pulang Bopong! Begitu mantra untuk pemanggilan arwah di film Jailangkung.
iniSURABAYA – Film Jailangkung dipastikan bakal tayang pada 25 Juli 2017, sekaligus mengisi libur Lebaran mendatang. Namun, trailer yang beredar di YouTube sudah bikin heboh duluan.
Sejak tayang pada 16 Mei lalu, video potongan film Jailangkung ini sudah disaksikan lebih dari 3.700 kali. “asikkkk….. pertamak….. menjanjikan nih film. kaya horor horor thailand,” begitu komentar Iwan Pirdaus.
“film ya kayak ya seru banget, pen banget nanti nonton, serem menegangkan,Bagus banget deh ya,” komentar lain dari Adi Pratama.
Trailer film Jailangkung terlihat memang menawarkan visual menawan. Danau di tengah pulau, lokasi dan set-rumah hingga penggunaan sea-plane menjadikan film Jailangkung hadir sesuai konsep dua sutradaranya, Jose Poernomo dan Rizal Mantovani.
Trailer terbaru film Jailangkung juga memperlihatkan sosok hantu yang menguasai boneka Jailangkung. Namun –tanpa bermaksud spoiler– Rizal Mantovani menyebut bahwa di filmnya kali ini ia dan Jose Poernomo menampilkan sosok arwah lain.
“Seperti waktu kami buat film Jelangkung tahun 2001 dengan menghadirkan Suster Ngesot. Di film terbaru kami hadirkan arwah yang harus ditonton di filmnya,” ungkap Rizal.
Ritual pemanggilan arwah dengan medium boneka jailangkung hadir di trailer terbaru. “Entah sugesti atau memang nyata. Energi saat memegang boneka itu luar biasa besar. Dibanding saat berlarian di kuburan, adegan ritual memegang boneka jailangkung cukup menguras tenaga dan bikin was-was,” tutur Amanda Rawles.

Datang Gendong, Pulang Bopong! Begitu mantra untuk pemanggilan arwah di film Jailangkung.
Dalam ritual sesungguhnya, arwah akan menjawab kehadirannya dalam berbagai cara. Boneka bisa terasa bergetar dan lebih berat. Bisa juga boneka langsung bergerak. Selanjutnya pertanyaan dari para pemain ritual jailangkung yang akan menentukan jawaban sang arwah.
Konon, arwah yang diberi sesajen akan lebih bersahabat. Ada pula arwah yang menuntut pemainnya dengan permintaan aneh-aneh. Bahkan sampai ada yang minta dibayar dengan nyawa atas jawaban yang sudah diberikan sang arwah.
Dalam permainan jailangkung, berkomunikasi dengan arwah nampak mudah. Faktanya tidak demikian. Tidak ada yang sederhana bila sudah berkaitan dengan dunia arwah. Termasuk cerita yang dihadirkan di film Jailangkung. Bahwa nyawa menjadi harga yang harus dibayar merupakan fakta yang bisa terjadi.
Literatur lama tentang pemanggilan arwah melalui boneka jailangkung menjadi pegangan Jose dan Rizal membuat cerita film ini. Mistisime budaya Jawa banyak menuliskan tentang ritual pemanggilan arwah ini. –sum