
iniSURABAYA – Bikin film horor konon lebih mudah daripada bikin film drama. Hanya mengandalkan kegelapan dan teriakan-teriakan histeris jadilah sebuah film yang diklaim memacu adrenaline.
Karena itu pula, bikin film horor kabarnya juga jauh lebih murah. Namun, untuk produksi film Jailangkung ini, duet sutradara Jose Poernomo dan Rizal Mantovani menepis anggapan tersebut.
“Jujur, konsep yang kami bikin sejak awal tidak murah. Syuting di beberapa lokasi berbeda dengan dukungan kelengkapan syuting menjadikan film Jailangkung tampil sebagai film horor lebih grand,” kata Jose Poernomo.
Meski begitu, baik Jose maupun Rizal mengaku beruntung lantaran pihak Screenplay Films mengakomodasi konsep yang mereka tawarkan.
Produser juga tidak menolak ketika sutradara kondang ini menyodorkan permintaan penggunaan sea-plane (pesawat terbang amfibi) untuk film tersebut.
Padahal penggunaan pesawat itu lumayan besar dananya. “Secara teknis butuh usaha lebih untuk menghasilkan visual pendaratan pesawat di danau itu,” ungkap Jose.
Begitu juga saat pengambilan gambar di kuburan. Visual dengan lanskap yang luas memaksa Jefri Nichol dan Amanda Rawles jauh dari kru, dan mereka harus berlarian sepanjang malam itu.
“Nah disitu rasa takutnya baru muncul. Tidak ada orang di dekat kami. Bayangkan,” kata Jefri Nichol.
Bagi yang sudah menyaksikan trailer Jailangkung, bisa mendapat sedikit gambaran cerita dan misteri kengerian permainan boneka Jailangkung. Kisah Ferdi (Lukman Sardi) yang mengalami koma secara misterius mendorong anak-anaknya mencari penyebabnya.
Angel (Hanna Al Rashid), Bella (Amanda Rawles) dan sahabatnya, Rama (Jefri Nichol) mendatangi pulau di tengah danau. Di rumah misterius di tengah danau itu, ayah mereka menjalankan ritual pemanggilan arwah melalui boneka jailangkung.
Untuk mengungkap derita koma sang ayah, Bella, Rama dan Angel pun memainkan boneka ritual jailangkung. Risikonya adalah ancaman nyawa mereka.
“Silakan untuk mereka-mereka yang merasa sudah imun terhadap kengerian film horor, tonton Jailangkung. Apalagi buat mereka-mereka yang sulit tidur atau tidak berani tidur sendirian, Film Jailangkung sepertinya pas ditonton di Lebaran nanti,” gurau Rizal Mantovani.
Jose Poernomo juga masih mengingatkan untuk tidak mengucap mantra pengundang Jailangkung: Datang Gendong, Pulang Bopong!
Tapi silakan saja kalau masih ingin mengucapkannya juga dalam satu ritual. Risiko tanggung sendiri! –sum