Risma Ingin Wujudkan Dolly Jadi ‘Kampung Seribu Cerita’, Begini Caranya

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (dua dari kanan) bersama Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol M Iqbal saat peresmian Dolly Saiki Point.

iniSURABAYA – Dolly bakal menjadi tujuan wisata andalan Kota Surabaya. Itulah target Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Bedanya, bukan memamerkan kegiatan prostitusi seperti yang selama ini hadir di kawasan tersebut. “Ada yang bilang Dolly ini Kampung Legenda. Ada pula yang bilang Dolly ini Kampung Seribu Cerita. Untuk itu akan kami tata khusus dulu lah,” ungkap wanita yang akrab disapa dengan nama Risma ini.

Untuk mewujudkan Kampung Wisata ini Pemkot Surabaya terlebih dulu akan melakukan pengembangan kawasan. Pedestrian di Dolly akan dibangun dengan tema yang khas, pembangunan kampung mural dan juga kawasan terintegrasi.

Begitu juga dengan sistem keamanan. Pemkot Surabaya akan membangun sejumlah tempat terpadu, seperti puskesmas, PMI, dan juga kepolisian dan Satpol PP.

“Sudah ada petanya. Sebentar lagi akan kita bangun itu,” tegas Risma.

Dia menambahkan, untuk mewujudkan Kampung Wisata itu, Pemkot akan membeli sejumlah persil lahan di eks lokalisasi Dolly untuk dibangun ulang demi pembangunan kawasan terpadu.

Di tahun 2017 ini pemkot akan membeli sebanyak 17 persil rumah eks wisma milik warga di Dolly dan Jarak yang sudah dijual.

Persil itu akan dibuat untuk fasilitas publik demi terwujudnya Kampung Wisata Dolly. Saat ini persil yang diprioritaskan adalah persil di jalan utama Dolly dan Putat. Alasannya agar memudahkan akses wisatawan yang datang ke Dolly dan Jarak.

“Aku pinginnya yang di pinggir jalan utama dipakai untuk ruang pamer. Jadi yang saat ini di Putat Jaya Gang Lebar bisa dipindahkan ke sana agar akses lebih mudah,” ucap Risma.

Sedangkan ruang pamer di Dolly Saiki Point akan diubah menjadi rumah produksi saja. Risma juga berencana membangun fasilitas taman di Dolly dan Jarak, terutama dengan memanfaatkan persil lahan yang akan dibebaskan pemkot.

“Karena ada persil lahan yang cukup luas yang kita bebaskan. Yang sekitar 200 sampai 300 persil nanti kita pakai jadi taman,” ungkapnya.

Saat ini, pemkot sudah membuat sejumlah public service dari persil yang telah dibebaskan pemkot. Di gang Dolly misalnya, ada lapangan futsal dan juga taman meski luasnya tidak besar.

Risma berharap, warga terus bergerak dan berkarya sehingga bisa memunculkan sentra-sentra perekonomian baru di bekas lokalisasi Dolly dan Jarak. Pemerintah juga akan membantu memasarkan produk dari warga ini.

“Saya ingin nanti sprei untuk rumah sakit dan puskesmas silakan beli karya warga eks lokalisasi ini,” ujarnya.

Dengan geliat baru dolly, perekonomian warga eks lokalisasi diharapkan kembali bangkit. “Pemkot tidak ingin apa-apa. Kami hanya ingin semua sejahtera. Saya ingin anak di sini punya mimpi dan masa depan yang sama dengan anak-anak lainnya,” tuturnya. –sum

Pos terkait