Hindari Dehidrasi Saat Puasa, Perlu Minum Air Putih, Perhatikan Takaran yang Tepat

ILUSTRASI

iniSURABAYA – Bagi mereka yang berpuasa berpotensi kena dehidrasi, apalagi mereka yang banyak melakukan aktivitas keseharian di luar ruangan kantor, ataupun rumah.

Untuk menghindari terjadinya dehidrasi, maka yang perlu diperhatikan selama berpuasa adalah konsumsi air putih jangan sampai kurang.

Bacaan Lainnya

Menurut Wira Adi, Team Celebrity Fitness Development, pengertian air putih bukan minuman secara umum.

“Bahkan teh tawar pun tidak termasuk katagori air putih. Air putih artinya benar-benar air putih, bukan jenis air yang berwarna,” tandasnya.

Untuk menghindari kemungkinan dehidrasi, lanjut Wira, disarankan minum air putih di malam hari, setelah berbuka puasa dan sebelum fajar.

“Kebutuhan air tiap orang memang berbeda-beda, tapi takaran umumnya saat tanpa melakukan aktivitas fisik adalah minimum 0,024 x berat badan,” ungkap Wira.

Misal seseorang dengan berat tubuhnya 70 kg, lanjut Wira, saran untuk asupan airnya 70 x O, 024′ atau hanya sekitar 1, 68 liter perhari. “Tidak seperti di iklan itu, tiap orang harus minum air putih sebanyak delapan gelas atau 3 liter sehari,” tegasnya.

Wira mengingatkan, jika kandungan cairan dalam tubuh kurang akan membuat sel darah mengental sehingga aliran darah ke tubuh tidak optimal. “Sebab fungsi darah itu kan untuk sistem transportasi, sistem regulasi, dan sistem imun,” urainya.

Mengenai asupan gizi bagi mereka yang berbuka puasa, Wira menyarankan, agar mengonsumsi karbohidrat yang mengandung glikemik tinggi, seperti kurma atau pisang.

“Jadi istilah ‘Berbukalah dengan yang manis’, tak harus minum teh manis,” tuturnya sambil tersenyum manis.

Ditekankan Wira, konsumsi karbohidrat ini penting untuk membantu memulihkan penipisan glikogen yang terjadi selama puasa.

Menurut Wira, jika tujuan kebugaran adalah hipertrofi, disarankan untuk mengonsumsi protein whey sebelum dan sesudah latihan setelah berbuka puasa. “lni akan membantu Anda meminimalkan kerusakan protein dan meningkatkan sintesis protein,” tegasnya.

Sedang bila ingin mempertahankan berat badan hingga saat Idul Fitri tetap terlihat shaping pastikan untuk sedikit merubah kebiasaan pada menu berbuka.

“Perbanyak konsumsi sayur dan buah buahan berwarna hijau. Sebab makanan itu rendah produksi gas ketika di perut, dan jumlah protein ketimbang porsi pada karbohiodrat,” imbuhnya. –sum

Pos terkait