
iniSURABAYA – Masyarakat pengguna kendaraan yang akan parkir di area parkir meter kini makin mudah memanfaatkan peralatan canggih tersebut.
Mulai awal Juni lalu Bank Indonesia menggandeng lima bank untuk membuat uang elektronik multi kartu untuk pembayaran parkir meter.
Lima bank pendukung uang elektronik ini adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Central Asia (BCA), serta kartu cobranding Bank Jatim dengan BCA, yaitu Bank Jatim Flazz.
“Kami sangat apresiasif terhadap Pemkot Surabaya sebagai daerah pertama yang menggunakan alat meter parkir, yang terintegrasi dengan uang elektronik,” kata Difi Ahmad Johansyah, Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur (BI KPw Jatim).
Menurut Difi Ahmad, pembayaran parkir meter sudah bisa dilakukan dengan multi kartu yang diterbitkan oleh kelima bank tersebut.
“Upaya kami meningkatkan pendapatan asli daerah sangat efektif kalau disematkan sistem non tunai, dan ini embrio yang akan diterapkan di hal-hal lain di Surabaya,” tuturnya.
Penggunaan alat parkir meter multi kartu merupakan bentuk perwujudan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang telah dicanangkan Bank Indonesia sejak tahun 2014.
Uang elektronik dalam hal pembiayaan kegiatan di daerah juga berfungsi untuk mencegah kebocoran pendapatan daerah, kerjasama antara instansi parkir dan pendapatan yang lebih riil, pengawasan konsumen dengan referensi yang tinggi, dan lebih ketat, serta fungsi perbankan yang berjalan lebih maksimal.
Sementara Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pun menyatakan bahwa pihaknya mempunyai tempat peizinan yang semuanya menjadi satu.
“Bahkan yang bukan di bawah pengelolaan pemkot juga kami sediakan. Siola sebagai percontohan untuk menjadi mal perizinan, dari Bea Cukai, Polrestabes dan lainnya,” tegas Risma.
Penggunaan uang elektronik, diakui Risma, membuat sistem pembayaran menjadi lebih tertib, efisien, tidak ada kertas, dan tersuport masalah lingkungan. –sum