iniSURABAYA – Musisi Surabaya belum bisa menjadi ‘tuan rumah’ di kotanya sendiri. Terbukti di setiap pesta ulang tahun Surabaya, yang tampil menghibur warga kota ini justru didatangkan dari ibukota.
Fenomena yang memprihatinkan inilah yang memicu Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) DPD Jatim menggelar acara bertajuk Festival Musik Akustik Indonesia Satu.
Pentas musik yang berlangsung mulai 16 Juli hingga 24 Agustus 2017 ini bukan yang pertama kali diadakan. Sebelumnya juga pernah diselenggarakan di area Monumen Kapal Selam (Monkasel).
Kali ini Festival Musik Akustik Indonesia Satu digeber di sekretariat PAPPRI DPD Jatim di Jl Tenggilis Mejoyo F5 Surabaya.
Setiap hari Minggu akan disajikan 4-5 kelompok musik. Setiap musisi bebas membawakan lagu sesuai genre yang mereka kuasai.
“Musik adalah bahasa jiwa, maka jenis musik yang dibawakan musisi bebas, kecuali underground dan screaming,” tandas Sastro Harijanto Tjondrokusumo, Ketua PAPPRI DPD Jatim.
Menurut pria yang biasa disapa Hari ini, di pentas berikutnya PAPPRI Jatim akan mewadahi genre musik dengan format band. Namun, khusus pentas kali ini memang untuk yang akustik.
Meski memberi kebebasan para musisi yang akan tampil, namun PAPPRI Jatim menyatakan agar yang disajikan adalah lagu yang bisa menggugah patriotisme.
“Yang pasti lagu Indonesia Satu milik PAPPRI Jatim jadi lagu wajib peserta,” ucapnya. –sum