Tampil Cantik Pakai Busana Batik dan Aksesoris Handmade, Pas untuk ke Kantor atau Pesta

Karya desainer Yeny Ries diperagakan di panggung Ethnic & Culture Festival 2017 yang digelar di Atrium Ciputra World Surabaya, Jumat (21/7).

iniSURABAYA – Kain batik kian akrab dengan kehidupan masyarakat. Tak hanya dipakai di acara formal, batik kerap pula dipakai di acara santai, bahkan di berbagai acara pesta.

Itu pula yang melatari antusiasme desainer Yeny Ries untuk menghadirkan busana batik yang pas dipakai di beragam acara.

Lewat rancangannya itu, Yeny ingin kain batik bisa lebih dikenal di tingkat dunia sebagai warisan budaya Indonesia.

Kesempatan itu pun dia peroleh ketika gabung di panggung Surabaya International Ethnic & Culture Festival 2017 yang digelar di Atrium Ciputra World Surabaya, Jumat (21/7).

Malam itu, 10 karya terbaru Yeny dipamerkan di hadapan penikmat fashion Surabaya.

Meski mengaku mengambil motif batik Solo di setiap karyanya, namun busana hasil rancangan Yeny berbeda dengan batik umumnya.

“Desainnya sengaja saya bikin menarik untuk dipakai segala usia, khususnya remaja. Sebab saya ingin anak muda juga nyaman pakai busana batik ke acara-acara mereka,” tandasnya.

Maka potongan asimetris pun jadi andalan dalam beberapa rancangan Yeny di pentas yang menampilkan warna warni busana etnik Indonesia yang dipadu gaya mancanegara tersebut. Untuk bahannya Yeny memakai katun dan sifon, serta batik sutera.

Pada beberapa kreasi batik tulis, Yeny menghadirkan warna-warna cokelat, merah maron dan hitam. Warna itu diyakini cocok dipakai untuk kerja maupun acara pesta di malam hari.

“Saya suka warna alami, warna tanah yang pas buat segala acara,” beber Yeny.

Yeny menegaskan, karyanya tidak membidik segmen komunitas tertentu. “Model yang saya bikin pas buat siapa saja, termasuk mereka yang berhijab juga bisa pakai,” katanya.

Agar tampilan seseorang terlihat kian menarik, Yeny memadukannya dengan aksesoris di busana tertentu seperti obi (sabuk), kalung, dan bando. Obi yang dibuat dari bahan batik ini dikreasi dengan payet dan borci.

Sedang bando, seperti juga obi dibuat dari bahan kain batik. Yeny menambahkan, untuk kalung dibuat dari bahan logam berbentuk wayang dan gunungan wayangan.

“Semuanya hand made sehingga terkesan artistik,” ucap Yeny.

Surabaya International Ethnic & Culture Festival 2017 yang berlangsung hingga Minggu (23/7) ini juga menampilkan pula tarian rakyat dari Kanada, Slovakia, India, dan Thailand. Dari Indonesia disajikan aneka tarian dari Jawa Barat dan Jawa Timur. –din

Pos terkait