Lahir dari Keluarga Rombengan, Tamim Menikmati Dunia Seni Instalasi, Karya Pertama Sempat Diolok-Olok Tetangga

Ditangan Mochamad Badrun Tamim barang rongsokan bisa jadi bernilai seni.

iniSURABAYA – Orang Madura selalu identik dengan barang loak. Itu pula yang terjadi pada Mochamad Badrun Tamim.

Pria kelahiran Bangkalan 2 September 1977 ini mengaku besar di lingkungan rombengan. Anak ketiga dari empat bersaudara ini bahkan sempat pula menerima warisan stan di ujung dalam Pasar Demak.

Namun, aktivitas turun temurun ini ternyata tak membuat Tamim nyaman. Dan ayah satu anak ini memilih dunianya sendiri, sebagai seniman instalasi.

Barang-barang rongsokan yang ada di sekitarnya pun jadi bahan eksperimennya. Imajinasi Tamim menggelegak sehingga terwujudlah ‘robot-robot Transformer’ versi Tamim.

Menurut Tamim, petualangannya bersama barang bekas itu dimulai sekitar satu tahun lalu. Yang terlintas dalam pikirannya waktu itu,’ini bisa jadi itu, dan itu bisa jadi ini.’

Tamim pun memulai dengan membeli beberapa barang dari tetangganya, kemudian membelah, menyatukan, merakit, menyusun, lalu menjadikan barang rombengan itu jadi ‘berbentuk’.

Memang tidak semulus yang dibayangkan. Beberapa karya pertamanya hanya menjadi bahan olok dan tertawaan teman dan tetangganya.

“Semula saya coba-coba bikin lampu hias, tapi nggak ada yang minat. Bahkan sempat diolok tetangga,” katanya.

Ketika dia mencoba berkreasi membuat robot, rupanya mulai dapat respons positif. Kini ada sekitar 60 robot beragam bentuk dan ukuran memenuhi rumahnya. –din

Pos terkait