iniSURABAYA – ‘Menanti Bidadari Surga’ jadi label pameran lukisan tunggal ke-4 pelukis senior Yunus Jubair. Pameran yang berlangsung di Galeri DKS, Kompleks Balai Pemuda Surabaya mulai Kamis (10/8/2017) hingga 15 Agustus 2017 ini memajang 40 karya terbaru yang dia garap dalam waktu lima tahun terakhir.
Menurut Yunus, ‘Menanti Bidadari Surga’ sekaligus untuk menandai 25 tahun eksistensinya di dunia seni rupa negeri ini. “Pameran ini retrospeksi sekaligus juga untuk introspeksi diri,” begitu tandas Yunus yang juga pendiri Komunitas Pelukis Surabaya.
Ditekankan pula, pameran itu juga menjadi tolok ukur kualitas dirinya. “Satu proses yang tentu masih bisa terus berkembang jadi lebih baik lagi,” tutur pelukis yang sudah menggelar pameran bersama sebanyak 50 kali di berbagai kota ini.
Bidadari dalam angan Yunus Jubair adalah sosok yang cantik. Itu pula yang selalu ditanamkan dalam diri Yunus. “Menghasilkan karya itu harus yang cantik sesuai imajinasi saya,” begitu katanya.
Karya lukis dengan genre abstrak itu disajikan dalam beragam ukuran, yang terkecil 10×15 cm sedang yang paling besar ada yang sampai 1,5 x 1,5 meter.
“Lewat pameran ini orang bisa melihat proses kreatif saya selama 25 tahun berkesenian,” ungkap Yunus.
Semua karya yang dipajang, lanjut Yunus, ‘bicara’ soal religi dan spiritual. “Dua hal itu nggak bisa dipelajari, melainkan harus dialami sendiri,” ujar putra sulung pelukis kondang Surabaya, almarhum Amang Rahman ini.
Yunus lalu menunjuk karya bertitel ‘Jiwa Langit’ sebagai contoh. Lewat karya itu, dia ingin mengingatkan diri sendiri tentang perlunya seorang muslim lebih mendekatkan diri pada Allah di sepertiga malam.
Caranya,”Salat tahajud. Sebab, ketika itu Allah jauh lebih dekat dengan kita. Dan itu janji Alquran,” ungkapnya.
Sad Indah Ambarwati, yang didaulat mendampingi Yunus saat prosesi peresmian pameran tunggalnya itu menyatakan keprihatinannya karena geliat para seniman hingga kini belum dapat apresiasi memadai dari pemerintah. Tetapi, kondisi itu diharapkan tidak membuat pelukis putus asa.
“Justru harus tetap kerja keras agar menghasilkan karya lebih baik lagi,” begitu pesan desainer yang akrab disapa dengan nama Indah ini.
Indah berharap pelukis harus tetap melakukan proses kreatif sehingga karyanya tak hanya dikenal di tingkat nasional, melainkan juga hingga di level internasional.
“Dengan kerja keras dan tak kenal putus tas, karya-karya para seniman akan lebih diketahui masyarakat luas,” ucapnya. –sum