iniSURABAYA – “Tujuan kedatangan kami adalah untuk memasyarakatkan musik klasik kepada semua kalangan terutama anak-anak di kawasan Asia.”
Begitu ujar Noguchi Akihide, kapten tim Worldship Orchestra. “Kami ingin mereka bisa memiliki pengalaman menikmati musik klasik di usia dini. Itu akan menjadi hal yang berkesan bagi mereka di masa depan nanti,” imbuhnya.
Maka, konser ‘A Musical Journey 4’ yang digelar di Balai Budaya Kompleks Balai Pemuda Surabaya, Selasa (15/8) malam pun tak hanya jadi sebuah konser musik klasik, genre yang biasa mereka mainkan.
Selain, memainkan alat musik dalam format instrumen, personel Worldship Orchestra juga mengenalkan alat-alat musik yang mereka mainkan sebagai bagian dari musik orchestra.
Mereka juga menantang penonton untuk menjadi konduktor. “Ayo siapa berani menjadi conductor menggantikan Akari Yamagishi,” seru pria yang akrab disapa dengan nama Akihide ini.
Akihide lalu memaparkan bahwa tugas konduktor adalah memberi komando permainan alat musik tertentu. “Lambaian tangannya juga bisa berarti tinggi rendah suatu alat musik,” urainya.
Ditambahkan pula, ketika tangan konduktor berhenti maka otomatis permainan alat musik ikut berhenti. “Selama pertunjukan tangan saya selalu bergerak ke sana ke sini. Tapi saya bukan penari,” kata Akari Yamagishi, konduktor Worldship Orchestra.
Malam itu pertunjukan diawali dengan permainan musik murid-murid NSA yang memainkan alat musik kolintang dan angklung. Di sesi berikutnya personel Worldship Orchestra yang jumlahnya 41 orang memainkan lima buah komposisi.
Selain lagu Bengawan Solo, musisi Worldship Orchestra juga membawakan ‘A Tribute to John Williams’, berlanjut ke ‘Bacchanale’, ‘Sampo’, ‘Piano Concerto’, ‘Beauty and the Beast’, dan ‘Gayane’.
Di bagian akhir, personel Worldship Orchestra menyajikan kolaborasi dengan Amadeus Orchestra dan Airlangga Orchestra. Jamming musik Worldship Orchestra dan Amadeus dilakukan lewat komposisi Trombone Concerto.
Berikutnya Worldship Orchestra tampil bareng Amadeus dan Airlangga Orchestra memainkan lagu ‘Pesona Indonesia’, dan ditutup ‘Worldship’ theme song. –din