iniSURABAYA – Setelah sempat menunjukkan kemampuannya bermusik lewat grup band Lucky Laki, yang dia bentuk bersama kedua kakaknya, Al dan El, kini si Dul menjajal peruntungannya untuk bersolo karir. ‘Kamu dan Aku’ adalah judul single yang coba ditawarkan pemilik nama Ahmad Abdul Qodir Jaelani ini.
“Alhamdulillah lagu ini saya buat sendiri. Aransemen dibantu music director saya, Wahyu Sudiro, sedang lirik saya sendiri yang nulis,” ungkap Dul tentang lagunya yang mengarah alternatif pop 90an.
Dul menegaskan pula, bahwa Wahyu Sudiro turut membantu di posisi lead guitar. Sedang musisi lain yang membantu Dul Jaelani dalam penggarapan lagu-lagunya yaitu Faiz Wong saat take drum.
Putra bungsu dari pasangan musisi ternama Ahmad Dhani-Maia Estianti ini menandaskan, unsur rock justru sangat sedikit pada lagunya itu. “Memang lebih banyak nuansa alternatif dan notasi vokal pop. Liriknya juga sangat ngepop,” tambahnya.
Menurut, pria kelahiran Jakarta, 23 Agustus 2000 ini, segmen yang jadi sasaran pendengar lagunya adalah anak muda zaman sekarang. Dul berharap mereka bisa merasakan hal yang sama seperti yang dia rasakan dalam lagu ini.
“Saya juga ingin membuat anak-anak muda pada generasi 90an zaman dulu bernostalgia lewat musik dan lagu saya,” kata Dul yang bisa main beragam alat musik, seperti gitar, bas, piano, keyboard, dan drum.
‘Kamu dan Aku’ bercerita tentang seseorang yang sedang jatuh cinta, namun tidak mendapatkan balasan. “Pasti ada seseorang yang dituju dong, dan pasti semua lagu yang saya tulis berdasarkan pengalaman sendiri,” begitu pengakuan Dul.
Saat ini ‘Kamu dan Aku’ baru bisa didengarkan di radio, karena Dul belum membuat klip-nya. “Saya ngefans sama era 90an, jadi saya ingin lagu saya didengar di radio dulu. Kalau pun di televisi, saat saya tampil langsung,” kata Dul.
Dul memaparkan, perjalanannya di dunia musik berawal sejak kelas 1 SMP. Waktu itu, Dul dan teman-temannya nongkrong punya band grunge bernama Backdoor.
Sejak itu dia mulai nongkrong layaknya remaja lain dan mulai belajar menulis lagu. Sebagian besar referensi musik ia dapatkan dari ayah dan bundanya, namun untuk pembuatan lagunya, Dul selalu menulis sendiri dari isi hatinya, dan untuk aransemen dibantu teman-temannya.
Dul juga sempat dibekali kursus musik bundanya,“Karena menurut bunda, vokal saya kurang bagus. Tetapi, saya tidak cocok dengan pelatihan vokal itu, dan saya tetap pede ingin mengekspresikan isi hati saya lewat bernyanyi. Ya, jadi latihan sambil berjalan, lah.”
Dul berharap lagu yang dirilis pada 30 Agustus 2017 dan bernaung di bawah label Jaelani Productions ini bisa disukai penikmat musik Indonesia, dan jadi favorit untuk diputar setiap hari.
“Semoga lagu saya bisa mewakili perasaan mereka juga. Dan semoga mereka yang main musik bisa termotivasi untuk membuat lagu yang lebih bagus dari lagu saya,” begitu harapan Dul Jaelani. –nug