iniSURABAYA – Artis punya bisnis sampingan bukan hal asing lagi. Apalagi Verlita Evelyn. Aktris asal Surabaya ini bahkan punya banyak kegiatan usaha.
Untuk produk fashion saja misalnya, putri Indah Kurnia yang anggota DPR RI ini sudah mengawali dengan label In A Beat yang dia kerjakan bersama sahabat dekatnya.
Belakangan Verlita memberanikan diri mengenalkan kreasinya dengan memasang nama dirinya. Terbukti rancangan sulung dari tiga bersaudara ini mendapat sambutan positif dari penikmat fashion Tanah Air.
Verlita mengaku tak mudah untuk mengisi celah selera para penikmat fashion, khususnya di rentang usia remaja-dewasa. Bahkan meski asli kelahiran Surabaya, Verlita menegaskan sulit memahami selera arek Suroboyo.
“Tak bisa dibandingkan bagus mana selera masyarakat Surabaya dan warga Jakarta. “Bahkan yang di Jakarta saja, selera orang Jakarta Selatan dan Jakarta Barat misalnya, bisa jadi berbeda pula,” katanya.
Karena selera masyarakat yang selalu berkembang dan berubah itu pula, Verlita bertekad tak ingin mengikuti keinginan pasar. “Saat ini saingan banyak, maka kita harus bikin sesuatu yang baru agar bisa dilirik masyarakat,” tandasnya.
Verlita menambahkan, selain kemampuan membaca selera pasar yang ingin dia tunjukkan pada penikmat fashion justru sebuah konsistensi dirinya dalam menghadirkan produk yang nantinya dipakai para wanita di usia 20 hingga 60 tahun.
“Saya bersyukur, yang memakai produk saya nggak cuma remaja. Bahkan oma-oma pun suka,” ujar perempuan kelahiran 1 Desember 1983 ini.
Menurut Verlita, konsistensi ini penting untuk menunjukkan karakter busana khas ‘Verlita Evelyn’. “Jika ikut pasar, dan selalu berubah ya susah. Kita memang harus fleksibel, tetapi di sisi lain juga tetap konsisten pada basic,” tegasnya.
Saat tampil di Ciwo Fashion Week, Verlita menghadirkan koleksi yang dia beri tema Lentik. “Sesuai temanya, maka gaun ini enak dipakai saat beraktivitas dimana saja,” ungkap Verlita yang baru menyelesaikan syuting sinetron Hati yang Memilih (RCTI).
Diakui ibunda Jenoah dan Caleb Saba, bahan yang dia pakai adalah perpaduan batik print dan tenun Pekalongan. Selain itu, Verlita juga memadukan bahan kain sarung.
“Saya tetap menonjolkan unsur etnik dalam koleksi saya. Karena etnik itu tak pernah mati. Gimana mengatur desainnya saja,” pungkasnya. –din