Isyana di Masa Kecil Ternyata Suka Beraksi yang Menantang, Begini Contohnya

Isyana Sarasvati saat menghibur penggemar di acara Good Morning Hard Rockers di area parkir Graha Pena, Selasa (7/11).

iniSURABAYA – Siapa sangka sosok penyanyi cantik Isyana Sarasvati (24) yang terkesan lembut ini di masa kecilnya justru suka melakukan yang menantang adrenalin.

“Dulu itu aku suka banget naik roller coaster,” katanya sambil mengenang masa lalunya.

Hadir dalam acara bincang santai bersama dua penyiar Hard Rock FM Surabaya, Selasa (7/11), Isyana menambahkan masa-masa itu tak akan pernah hilang dalam ingatannya.

Kalau sekarang? “Wah …..jadi penakut!” begitu serunya sambil tertawa.

Masa kecil Isyana diakui jauh berbeda dengan dirinya yang sekarang. Saat masih anak-anak, Isyana sangat pemberani.

Bahkan ketika masih duduk di bangku sekolah dasar pun Isyana sudah bisa mengendarai mobil. “Ayah aku yang ajari, ya sebatas keliling rumah saja,” ungkap penyanyi kelahiran Bandung, 2 Mei 1993 ini.

Keberanian Isyana berlanjut. Walau masih tercatat sebagai pelajar SMP, artis yang baru merilis album gres Paradox ini sudah berani membawa mobil ke sekolah. “Aku bawa SIM kakak,” katanya sambil tertawa.

Di hadapan para penggemar yang menyimak penuturan kisahnya sambil duduk lesehan itu, Isyana mengaku justru di usia yang beranjak dewasa saat ini, dirinya cenderung penakut. “Aku tuh takut banget sama cicak dan katak. Kalau ada cicak di kamarku pasti aku langsung kabur,” ungkapnya.

Satu hal yang membuat Isyana bangga mengenai masa kecilnya adalah dia sudah bisa membuat instrumen ketika dirinya masih berusia tujuh tahun. “Jujur waktu kecil aku sangat kurang bersosialisasi. Karena itu, saat sedih dan senang biasanya aku lalu ‘lari’ ke piano,” tuturnya.

Sampai pada satu kesempatan sang ayah menyadari passion Isyana pada dunia musik yang begitu besar. Setelah mengetahui Isyana mencoba merekam sendiri karya dan kreasinya berolah musik, ayah Isyana pun mengarahkannya pada sebuah perusahaan rekaman.

Maka minat Isyana bermusik makin menemukan jalannya. Sejak itu pula Isyana sering membuat lagu yang inspirasinya diperoleh dari curahan hati (curhat) teman-temannya. Namun, di album terbarunya ini Isyana menyatakan murni mengungkap perjalanan hidupnya selama dua tahun belakangan.

Paradox, lanjut Isyana, menjadi tempat curahan hatinya yang sempat mengalami pasang surut kehidupan. “Sesuatu yang nggak bisa diungkap secara verbal, aku uraikan lewat musik,” tutur kepada Surya beberapa waktu lalu.

Ditambahkan pula, Paradoks mengungkap perjalanan yang dia alami di persimpangan yang dianggapnya sangat ekstrim. “Saya yang sebetulnya lebih menyukai musik klasik, tetapi justru dikenal sebagai penyanyi pop,” tegas lulusan Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura, dan Royal College of Music, Britania Raya ini.

Selain itu, Isyana pun mengaku bahwa sebetulnya karakter asli dirinya sangat introvert. Tetapi, sebagai artis mau tidak mau dia harus bisa menjadi sosok yang ekstrovert.

“Inilah dua jalur ektrim yang selama dua tahun ini aku rasakan. Dan itu menjadi proses pendewasaan bagi aku,” ucap Isyana yang juga pernah menjadi penyanyi opera di Singapura.

Yang tak kalah menarik. Album Paradox yang berisi 10 lagu itu digarap sepenuhnya di sebuah studio di Swedia. “Kebetulan labelku ada kerjasama dengan studio di sana,” kata penyanyi yang sempat kolaborasi bareng Raisa lewat lagu Anganku Anganmu (2017). –sum

Pos terkait