iniSURABAYA – “Kami siap terbang menembus langit……!” “Kami siap terbang menembus langit……!”
Begitulah seruan yang diucapkan berulang-ulang oleh ratusan anak panti asuhan yang hadir dalam acara nonton bareng film Terbang : Menembus Langit yang digelar di Studio XXI Ciputra World Mall Surabaya, Selasa (24/4/2018) malam.
Bersamaan dengan ucapan yang diserukan secara serentak ini mereka juga mengangkat tangan ke sisi kanan seakan hendak terbang. “Kami siap terbang menembus langit….. !”
Kegiatan nonton bareng film garapan sutradara Fajar Nugros itu sudah berlangsung sejak film tersebut tayang serentak mulai Kamis (19/4). “Film ini punya nilai luar biasa sehingga patut disebarluaskan ke masyarakat,” cetus Wardhani Indriah yang jadi motivator gerakan nonton bareng film Terbang : Menembus Langit tersebut.
Selain anak-anak dari Panti Asuhan St Yakobus dan Panti Asuhan Lydia yang hadir di acara nobar petang hari itu, sebelumnya sudah ada ratusan anak-anak dari panti asuhan lainnya yang berkesempatan menikmati film yang sama. “Hari ini, ada sekitar 250 anak yang terbagi dalam dua kali tayangan sore dan malam,” papar wanita yang akrab disapa Iin ini.
Hingga hari ke-lima pemutarannya, sudah lebih dari seribu anak panti asuhan dan anak-anak jalanan menyaksikan film Terbang : Menembus Langit ini. “Saya senang bisa membuat orang lain senang. Apalagi banyak diantara mereka yang ternyata belum pernah melihat film di bioskop,” ungkapnya.
Menurut Iin, dirinya langsung suka pada film produksi Demi Istri ini lantaran melihat ada sembilan nilai yang patut ditanamkan pada masyarakat, terutama kalangan anak-anak. Sembilan nilai itu adalah,”Dream Big, unity in diversity, love Indonesia, family, respect, work hard, love, support, dan never give up.”
Iin menambahkan, film Terbang : Menembus Langit menanamkan pentingnya nilai kekeluargaan. “Di jaman sekarang nilai kekeluargaan ini mulai luntur. Semoga setelah menyaksikan film ini nilai-nilai utama dalam sebuah keluarga itu bisa kembali menghangatkan suasana sehingga menimbulkan rasa hormat pada orangtua dan orang-orang di sekitarnya,” cetus Iin. dit