iniSURABAYA – Suasana ruangan di Konsulat Jenderal Amerika seketika menjadi hening ketika lampu dimatikan. Para undangan di ruangan itu terlihat antusias, ketika di layar tersaji film documenter A Plasti Ocean.
Selasa (24/4) siang itu, Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya menggelar acara memperingati Hari Bumi dengan cara berbeda, yaitu mengajak nonton film. Selain nonton bareng film documenter, mahasiswa-mahasiswi dan para anggota komunitas pecinta lingkungan yang hadir di acara tersebut juga disuguhi presentasi tentang sampah plastik dari Profesor Lieke Riadi, dosen Teknik Kimia Universitas Surabaya, dan Hermawan Some, koordinator komunitas Nol Sampah Surabaya.
Film yang berdurasi kurang lebih satu jam tersebut memperlihatkan keindahan laut dan kehidupan di bawahnya sebelum dan sesudah tercemar sampah plastik. Para penonton yang prihatin sempat memperlihatkan reaksi mereka ketika melihat tayangan hewan yang mati karena mengkonsumsi banyak sampah plastik di laut.
“Walaupun kita di daratan, sampah yang kita hasilkan setiap hari akan masuk ke laut juga. Bahkan 80 persen sampah di laut bukan dihasilkan oleh para nelayan, melainkan dari kita yang tinggal di daratan,” papar Hermawan Some yang akrab dipanggil Wawan.
Film A Plastic Ocean tersebut juga memapar bahaya sampah plastik serta plastik daur ulang yang diproses sembarangan bagi kesehatan tubuh manusia. “Karena sampah plastik sudah memenuhi laut, banyak biota laut yang makan sampah, bahkan bisa jadi, ikan-ikan yang kita konsumsi sehari-hari mengandung plastik,” ungkap Profesor Lieke.
Suasana di Konjen Amerika ini berlangsung seru ketika masuk ke sesi diskusi. Tetapi, di akhir acara mereka mengaku makin memahami pentingnya mengurangi sampah plastik demi menyelamatkan masa depan generasi masa depan.
Dalam kesempatan itu, Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Heather Variava turut berbagi tips mengenai upaya mengurangi sampah plastik. “Salah satu hal kecil yang bisa dilakukan adalah ketika kita berbelanja, sebaiknya bawa tas sendiri. Ketika keluar kemana-mana saya bawa botol minum sendiri dari rumah dan ketika beli minuman, jangan mau diberi sedotan plastiknya,” cetus wanita yang mengaku penyuka es teh tawar ini. sum