iniSURABAYA – Meski dibentuk di tahun 2008, D’Gank Band sempat vakum lantaran personelnya sibuk oleh kegiatan masing-masing. Setelah sekian lama bermusik di belakang layar, awak D’Gank pun memilih kembali menetaskan karya.
Sebelumnya, D’Gank digawangi Irang (vokalis), Moko (keyboard), Iwan (gitaris), Doni (basis & backing vokal), dan Ully (drummer). Album perdana mereka diberi nama ‘Keliling Dunia’ dirilis tahun 2009 dengan single ‘Rival Cinta’.
Setelah sempat menjalani tur dan pentas di berbagai pentas music, D’Gank akhirnya redup dan menjadi pemusik belakang layar. Hingga akhirnya di tahun 2018 ini, tepatnya di bulan Februari, mereka kembali menyusun kekuatan dan ‘turun gunung’ ke arena industri musik dan mengusung ‘Ayo Jalan-Jalan (AJJ)’ sebagai single mereka.
Namun tak semua pemain lawas ikutan di formasi ‘comeback’ ini. Maka jadilah D’Gank menggamit personel baru selain Ully, mereka adalah Opit (gitar), Edmond (bas), dan Ryo Domara (vokal).
D’Gank formasi baru bukan lagi lima melainkan empat personel. Jadilah D’Gank hadir tanpa kibordis namun tetap gagah dalam bermusik.
Tak butuh waktu lama bagi mereka beradaptasi. Cukup seharian di studio rekaman, jamming pun dilakukan, genjrang-genjreng ini menghasilkan tembang ‘AJJ’ yang kemudian mereka bungkus dan direkam sebagai single pertaruhan di Tahun Anjing.
Optimisme pun mereka bangun, selaras dengan niatan D’Gank untuk ‘jalan-jalan’ lagi di dunia musik Tanah Air. “‘AJJ’ ini bisa jadi penanda kembalinya si ‘anak yang hilang,” ucap Ryo Domara.
Lewat single ‘AJJ’, D’Gank mencoba mengajak masyarakat ‘berdamai’ dengan keadaan. “Hubungan antar manusia sering mengalami pasang surut, Ketika dua orang berbeda pendapat atau sudut pandang bisa saja terjadi salah paham, emosi atau bahkan sampai memicu pertengkaran,” katanya.
Ryo menambahkan,“Ribut-ribut antar manusia yang akhirnya bermuara pada amarah berujung pecah. Namun mari kita menghadapinya dengan santai, kami tawarkan jalan keluar yang santai pula yakni jalan-jalan.”
Diakui Ryo, bukan hal mudah untuk membawa tema ini dalam sebuah kelenturan nada. Band rock n roll ini pun seolah keluar dari pakem yang ada, bukan menghakimi dan memutuskan bubar asmara dalam tema lagu melainkan berdamai dan ‘rock n roll’. dit