
iniSURABAYA – Menghindari pemakaian plastik di jaman modern ini memang tidak mudah. Apalagi meyakinkan orang lain untuk tidak menggunakan plastik agar tidak menjadi sumber pencemaran bagi lingkungan.
“Saya pernah menolak pakai kantong plastik ketika belanja. Tetapi penjualnya yang sudah berumur, malah bilang, nggak apa, kan cuma satu,” cetus Windy, salah seorang mahasiswi asal UIN Surabaya saat hadir di acara nonton bareng dalam rangka Hari Bumi di Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Selasa (24/4/2018).
Hermawan Some, koordinator komunitas Nol Sampah Surabaya pun mengakui kendala tersebut. Menurut pria yang akrab disapa Wawan ini, memang tidak mudah untuk meyakinkan orangtua terutama yang ada di perkampungan untuk mengurangi sampah plastik.
Namun penggiat komunitas peduli lingkungan ini memiliki cara jitu yang bisa digunakan untuk mengatasinya, “Cara pertama, tunjukkan saja foto-foto menyeramkan dampak sampah plastik di laut seperti di film A Plastic Ocean.”
Namun, jika masih tidak berpengaruh, lanjut Wawan, bisa dilakukan dengan cara lain misalnya dengan mengajak wisata pungut sampah di kawasan yang banyak sampah plastik seperti Mangrove. “Kalau masih belum mempan juga coba tunjukkan bahaya sampah plastik untuk tubuh manusia,” tegasnya.
Ada pula cara lain untuk lebih meyakinkan orangtua, terutama ibu rumah tangga untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, yakni dengan menjelaskan perbandingan ekonomis hidup dengan atau tanpa plastik.
Bisa juga dengan mengajak para ibu rumah tanga untuk berbondong-bondong mengumpulkan sampah plastiknya agar tidak dibuang begitu saja melainkan untuk ditukar di bank sampah.
“Sebagian besar orang mungkin berpikir hasilnya tidak seberapa. Saya bilang, jangan dihitung berapa yang kita dapat, tapi coba hitung berapa biaya yang tidak kita keluarkan ketika kita tidak membeli barang-barang berbahan plastik. Atau bahkan ketika sakit karena terkena dampak plastik, pasti itu akan mengeluarkan banyak biaya,” ungkapnya. sum