Tak Ada Lagi Transaksi Tunai di Pasar Malem Tjap Toendjoengan, Begini Cara Pesan Makanan dan Minuman

0
1896

Suasana di Pasar Malem Tjap Toendjoengan.

iniSURABAYA – Pasar Malem Tjap Toendjoengan kembali digelar. Kali ini ada yang berbeda di penyelenggaraan kegiatan rutin tahunan yang sudah masuk ke-10 tahun ini.

Setiap pengunjung untuk wisata kuliner di Pasar Malem Tjap Toendjoengan (PMTT) yang berlangsung di area luar Food Festival mulai Jumat (4/5/2018) hingga 3 Juni 2018 ini tidak bisa lagi melakukan transaksi secara tunai. Mereka harus membayar menu yang dipesan dengan cara e-money.

“Kami memang terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan sehingga Pasar Malem Tjap Toendjoengan (PMTT) lebih terlihat bersih dan higienis,” kata Sutandi Purnomosidi, Direktur Marketing Pakuwon Group, Jumat (4/5/2018).

Untuk mendukung program tersebut, mulai di pintu masuk pengunjung sudah diarahkan untuk memiliki kartu e-money. “Dan bagi yang sudah punya bisa melakukan top up, sehingga cukup saat melakukan transaksi di area PMTT,” tegasnya.

Menurut Sutandi, program e-money atau uang elektronik ini sebetulnya sudah dimulai saat penyelenggaraan PMTT tahun lalu. “Tetapi waktu itu masih semi cashless, belum eksklusif seperti sekarang,” ucapnya menandaskan.

Nilai positif dari aktivitas transaksi uang elektronik ini, lanjut Sutandi, baik pengunjung maupun pemilik stan tidak perlu lagi bingung mencari uang receh untuk kembalian. “Selain itu tangan juga tidak kotor karena pegang uang yang lusuh,” bebernya.

PMTT 2018 diikuti sekitar 61 tenant makanan dan minuman yang sebagian besar adalah jenis kuliner khas Jawa. Menu yang bisa dinikmati di area PMTT ini antara lain aneka penyetan, kupang lontong, nasi cumi, nasi jagung, gudeg Solo, aneka sate, serta aneka bakso dan pentol.

Sutandi menekankan, tenant juga diminta untuk tidak melayani pembelian secara tunai. “Karena kami ingin hadirkan image yang lebih baik. Maka jika ada tenant yang menerima pembayaran cash pasti kena sanksi,” katanya.

PMTT yang mengangkat tema ‘Pesta Kuliner Arek Soeroboyo’ ini diperkirakan menyedot pengunjung rata-rata 5.000 hingga 10.000 orang pada saat week day, dan sekitar 20.000-30.000 orang saat week end. “Kami tetap pertahankan kesan tradisional dan menciptakan suasana yang festive,” pungkas Sutandi. dit

Comments are closed.