Bentuk Band Lewat Akun Medsos, Indra Lesmana Pilih Arek Lamongan Jadi Drummer ILP

0
2325

Personel ILP sesaat sebelum tampil di Suara Surabaya Centre, Sabtu (30/6/2018).

iniSURABAYA – Bagi seniman, karya memang bisa muncul dari mana saja, dan melalui beragam peristiwa. Itu pula yang terjadi pada musisi Indra Lesmana.

Dan karya terbaru Indra Lesmana, diakui terinspirasi oleh erupsi Gunung Agung yang terjadi pada akhir September setahun silam. Rumahnya yang berdekatan dengan Gunung Agung membuat pria kelahiran Jakarta, 28 Maret 1966 ini bisa leluasa menyaksikan aktivitas gunung yang berlokasi di Karangasem, Bali tersebut.

Ketika itu, Indra Lesmana juga sempat membantu pengungsi sehingga membuatnya bisa berinterasi langsung dengan para seniman, perajin, dan penenun setempat. Suasana yang sempat dialami langsung itulah yang kemudian memicu hadirnya sebuah komposisi yang berbeda dari sebelumnya.

Gelegak dari perut bumi tersebut seakan turut mewarnai lagu yang disajikan Indra Lesmana. Dan ketika pada 26 November 2017 komposisi itu diunggah ke akun media sosialnya, ternyata mendapat respons seru dari para penggemarnya.

Follower Indra di jejaring Instagram ini malah menginginkan agar ayah artis Eva Celia ini lebih serius menggarap proyek music yang disebut beraliran progressive rock dan progressive metal itu. Dorongan positif itulah yang membuat Indra Lesmana kemudian menggelar audisi untuk membentuk band.

Uniknya, kelompok musik yang dberi label Indra Lesmana Project (ILP) ini dibentuk melalui media sosial. “Karena audisinya memang melalui Instagram,” ujar Indra Lesmana ketika ditemui di Suara Surabaya Centre, Sabtu (30/6/2018).

Respons yang diperoleh Indra Lesmana memang luar biasa. Terbukti dari 110 drummer, 150 gitaris, dan 300 sound engineer antusias ikut audisi yang dirilis Indra di akun Instagramnya.

Hasilnya, terpilih lima personel dari berbagai kota.

Indra Lesmana mengaku tak sendiri menyeleksi para musisi dari berbagai penjuru Tanah Air ini. Untuk kerja besarnya itu dia dibantu Shadu Shah, putra musisi kawak Idang Rasjidi.

Dan pilihan mereka adalah

Kharisma dan Muhammad Rayhan Syarif yang sama-sama dari Jakarta sebagai gitaris. Sedang di posisi vokal dipercayakan pada Togar PO Naibaho yang juga asal Jakarta.

Khusus untuk drummer, Indra dan Shadu Shah melihat potensi luar biasa pada sosok Hata Arysatya yang kelahiran Lamongan, tetapi kemudian mukim di Surabaya. Formasi para musisi itu melengkapi posisi Indra Lesmana sebagai pemain keyboard, dan Shadu Shah (bas).

Personel lengkap ILP ini unjuk kemampuan di hadapan warga Surabaya, terutama para rocker mania di Suara Surabaya Centre, Sabtu (30/6) malam. Dalam pementasan selama sekitar satu jam itu ILP menyuguhkan musik yang sudah diaransemen ulang dari mini album mereka ‘Sacred Geometry’. dit

Comments are closed.