Bikin Kartu Lebaran Pop Up yang Manis dan Unik Kreasi Sendiri, Begini Caranya

Paquita (kanan), anggota Komunitas Cak Ning Surabaya sedang mengajarkan cara membuat kartu Lebaran kepada anak yatim piatu dari Panti Asuhan Hidayatus Shibyan di Marvell City Mall Surabaya, Sabtu (9/6).

IniSURABAYA – Idul Fitri tinggal menghitung hari. Pada saat seperti ini, masyarakat biasanya saling mengirim kartu ucapan kepada sahabat atau kerabat yang beragama muslim dan sedang merayakan Lebaran.

Dan kartu Lebaran tentu jadi lebih menarik dan unik bila dibuat sendiri. Dengan mengandalkan kreativitas dan desain kekinian, maka kartu Lebaran pun bisa jadi terasa spesial bagi penerimanya.

Kreasi membuat kartu Lebaran itulah yang membuat anak-anak Panti Asuhan Hidayatus Shibyan terlihat asyik, Sabtu (9/6/2018). Sambil mencermati petunjuk instruktur, sebanyak 40 anak yatim piatu ini belajar membuat pop up card yang memunculkan gambar 3D saat dibuka.

“Membuat pop up card ini sebenarnya sangat mudah. Alat dan bahan yang dibutuhkan pun mudah ditemui di sekitar,” kata Licke Mayasari, owner Peapepo Art and Craft sekaligus pelatih workshop membuat kartu Lebaran yang diadakan di Marvell City Mall Surabaya.

Bahan-bahannya antara lain berupa kertas karton yang sudah diprinting membentuk kartu ucapan Lebaran, gambar printing, karton biasa, double tape, foam tape, dan gunting.

Langkahnya, pertama gunting beberapa gambar yang sudah disediakan lalu tinggal menempelkan gambar-gambar itu ke dalam kartu ucapan. Bagian yang tersulit adalah melipat kertas menjadi kubus untuk pengait di tengah, sehingga ketika kartu dibuka, gambar karikatur yang ditempelkan akan timbul.

Kreasi ini memang terbilang gampang-gampang susah. Gampang, karena hanya menggunting gambar printing, melipat dan menempelnya. Namun menjadi tidak mudah, karena agar guntingan rapi, maka saat menggunting harus mengikuti lekukan gambar printing itu.

“Harus dilakukan perlahan dan rapi, supaya hasilnya bagus,” tuturnya.

Menurut Licke Mayasari, yang diajarkan di acara itu merupakan bagian paling sederhana yakni hanya ada dua layer. “Yang penting mereka bisa mengetahui tekniknya. Nanti kalau sudah biasa kan dapat membuat lebih banyak dan juga bisa usaha,” bebernya.

Workshop membuat pop up card ini merupakan salah satu rangkaian acara ‘Surabaya Social Festival’ yang diikuti 17 komunitas sosial di Surabaya. Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini banyak sekali mulai dari workshop, talkshow, sharing session, bagi takjil, dan sembako dan bazaar yang diisi oleh pedagang- pedagang usia lanjut yang dikumpulkan oleh komunitas Ketimbang Ngemis Surabaya.  dit

Pos terkait