Hapus Stigma ‘Anak Mobil Arogan’, Ini yang Dilakukan Anggota Komunitas Brotherhood Club Indonesia Saat Ramadan

0
2134

Penyerahan tali asih ke pondok pesantren dari anggota Brotherhood Club Indonesia.

iniSURABAYA – Touring bagi anggota komunitas Brotherhood Club Indonesia tak sekadar kebanggaan mengendarai mobil mewah. Di tengah perjalanan mereka punya agenda khusus, yaitu berbagi.

Itu pula yang dilakukan komunitas ini saat touring di bulan Ramadan kali ini.

Hanya dalam waktu seminggu mereka bisa mengumpulkan Rp 253 juta. dana itu kemudian diputuskan dibagi untuk tujuh pondok pesantren. “Awalnya sempat ragu, karena anggota banyak non muslim. Tapi ternyata dapat dukungan luar biasa. Karena itu salut, teman-teman semangat banget,” kata Rahmat Nurendra, Ketua Brotherhood Club Indonesia (BCI) Jatim di Pondok Pesantren Ngalah Pasuruan, Sabtu (09/06/2018).

Semangat kebersamaan dan persaudaraan diakui Rahmat sebagai modal utama kekuatan komunitas tersebut. “Kami tidak eksklusif, karena dasarnya memang pertemanan,” tuturnya.

BCI diakui Rahmat berawal dari Jakarta yang kemudian berkembang di sejumlah daerah di Tanah Air. Selain Surabaya BCI juga eksis di Bali, Bandung, dan Semarang. “Intinya semua klub mobil ada di komunitas ini, karena kami memang tidak melihat mobilnya,” tegas Rahmat.

Diakui Rahmat, anggota BCI rata-rata adalah pemilik mobil premium macam Lamborghini, Ferrari, BMW, dan Mini Cooper. “Memang komunitas kami terkesan beranggota pengguna mobil premium. Sebenarnya tidak demikian, kami terbuka pada pengguna mobil merek apapun. Yang terpenting bukan mobilnya, namun yang kami titik beratkan pada rasa kebersamaan dan persaudaraan,” urainya.

Berbekal semangat itu pula BCI selalu menggelar aksi amal di setiap mereka touring. “Natal juga ada karena anggota dari berbagai latar belakang agama, suku. Jadi yang resmi tiap tahun dua kali, yaitu Lebaran dan Natal. Tapi di sela-sela touring juga ada charity seperti di Bali September 2017 lalu,” katanya.

Agenda amal itu, lanjut Rahmat diharapkan bisa mengurangi kesenjangan sesama anggota masyarakat. “Jujur ini untuk menghilangkan stigma negatif tentang anak mobil terkesan arogan, tidak mau berbagi. Karena itu lewat berbagi ini bisa saling mempersatukan. Mobil itu kan hanya fasilitas intinya adalah kebersamaan,” cetusnya.

BCI yang didirikan sejak 19 September 2016 ini beranggotakan sekitar 100 orang dari berbagai jenis merek mobil. Untuk area Jatim, member BCI yang tergabung sudah mencapai 30 anggota.

“Bulan September nanti dalam rangka ulang tahun, kami rencanakan acara di Sentul. Tapi masih belum dipastikan rutenya, apakah Jakarta-Cirebon, atau Cirebon-Solo, karena ada keinginan menggelar charity di Solo,” pungkasnya. dit

Comments are closed.