iniSURABAYA – Kota Surabaya kini tak hanya punya Kebon Binatang, atau Pantai Ria Kenjeran. Bagi yang ingin menikmati keindahan kota terbesar kedua di Indonesia ini ada alternatif wisata baru, yaitu ‘Kalimas Bernyanyi’.
Yang lebih menarik, objek wisata berbasis alam ini bisa dinikmati pada malam hari. Dan untuk merasakan sensasi wisata air inovasi dari Dinas Pariwisata Kota Surabaya ini pun tak mahal.
Cukup membayar Rp 4.000, sudah bisa menyusuri keindahan panorama sungai Kalimas saat sore hari menggunakan perahu motor. Loket pembelian tiket wisata ‘Kalimas Bernyanyi’ ini ada di sisi Taman Prestasi di Jl Ketabangkali, dan baru dibuka mulai pukul 17.00.
Begitu menginjakkan kaki di atas perahu motor, keindahan Kalimas sudah mulai tergambar saat pengunjung mengenakan jaket pengaman, lampu LED warna-warni yang menghiasi badan perahu siap menyambutnya.
Sungai Kalimas yang membelah Kota Surabaya memang menawarkan sejuta keindahan. Ratusan lampion yang dipasang di sepanjang bantaran sungai disertai taman-tamannya yang indah dan bersih tentu menambah kemolekan Kalimas saat langit mulai gelap.
Rutenya, dari Taman Prestasi menuju ke bantaran yang berada di sisi Monumen Kapal Selam (Monkasel). Menjelang titik ujung Monkasel pengunjung bisa melihat Patung Suroboyo yang berdiri kokoh di samping Skate and BMX.
Kenyamanan selama menyusuri Kalimas kian menarik dengan hadirnya para pengamen yang menghibur lewat lantunan musik selama perjalanan menaiki perahu tersebut. “Kami terus berupaya berinovasi mengembangkan wisata yang dimiliki pemerintah kota,” kata Irvan Widyanto, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya.
Untuk memberi rasa aman bagi pengunjung, lanjut Irvan, pihaknya mengerahkan dua personel pengamanan kali dari Satlinmas dan Satpol-PP Pemkot Surabaya. selain itu masih ada empat perahu motor yang dioperasikan untuk ‘Kalimas Bernyanyi’ ini,” ungkap Irvan yang juga Kepala Satpol PP Kota Surabaya.
Menurut Irvan, pihaknya akan kembangkan dengan menambahkan berbagai jenis genre musik seperti angklung, perkusi patrol dari kelompok musik jalanan yang lainnya. Mengenai iringan musik di sepanjang Kalimas, Irvan menyatakan, sebagai upaya memberi wadah bagi pengamen jalanan.
“Jadi, ini merupakan upaya pemkot yang berharap para pemusik jalanan tidak lagi mengamen di jalanan,” tandasnya. sum