Didukung 9 Galeri, Surabaya Art Centre Kukuhkan Surabaya Sebagai ‘Kota Seni’

Surabaya Art Centre hadir untuk memperkuat kesan Surabaya yang selama ini identik dengan kota dagang tetapi juga kuat nuansa seninya.

iniSURABAYA – Surabaya akhirnya memiliki sebuah galeri seni dengan kelas internasional. Galeri seni yang diklaim terbesar di Surabaya, bahkan di Jawa Timur ini merupakan gabungan sembilan galeri nasional dan internasional.

Sembilan galeri tersebut adalah tiga galeri Surabaya, yaitu Shao Gallery, Hadi Gallery, dan Galeri Unesa (Universitas Negeri Surabaya). Juga ada tiga galeri Tiongkok, yaitu Soca Gallery Fujian, Yongqing Gallery Beijing, dan Indonesian China Cross Culture.

Selain itu, masing-masing satu galeri dari Osaka Jepang (Brillant Gallery Ehime), Bandung (Lawangwangi Creative Space), dan Yogyakarta (Equator Art Projects by Langgeng Art Foundation). Surabaya Art Centre yang berada di lantai 1 Lenmarc Mall Surabaya ini nantinya mengusung berbagai aktivitas seni dan berkesenian seperti yang pernah digelar di berbagai negara di belahan dunia lain.

Selain sembilan galeri tersebut, masih ada ruangan lain yaitu Prospect Room. Ruangan ini disediakan bagi para seniman pemula atau seniman di bawah usia 30 tahun dari Indonesia dan mancanegara.

“Konsep seperti ini sudah ada di beberapa kota di Indonesia. Seperti di Jakarta, Bandung, Jogyakarta. Di Surabaya ini merupakan yang pertama. Ini art space terbesar di Surabaya dan di Jawa Timur,” tegas Irawan Hadikusumo, Direktur Surabaya Art Center.

Menurut Irawan, Surabaya Art Centre (SAC) yang berada di ruangan seluas 1000 m2 ini bisa menampung puluhan bahkan ratusan karya lukis maupun instalasi. Irawan berharap, hadirnya SAC ini bisa menjadi jawaban atas minimnya artspace di Surabaya.

“Ini untuk menggairahkan oase seni rupa di Surabaya, yang selama ini identik dengan kota dagang dan industri,” ujarnya.

Ditegaskan Irawan, selama ini kota dagang besar di Tanah Air seperti Jakarta dan Bandung punya nuansa seni yang kuat. “Juga di Hongkong, Singapura, dan bahkan di New York yang dikenal sebagai kota yang paling kuat bisnisnya di dunia, tetap ada atmosfer kesenian yang sangat kuat. Keberadaan artspace ini tentu membuat Surabaya tidak kalah dengan kota-kota lainnya,” urainya.

Untuk memeriahkan hadirnya SAC, Sabtu (14/7/2018) digelar serangkaian kegiatan. Diantaranya berupa orasi budaya oleh Dr Djuli Djatiprambudi, diskusi kesenian yang menghadirkan  Ayos Purwoaji, Benny Wicaksono, dan Irawan Hadikusumo sebagai narasumber.

Selain itu masih ada live painting yang menampilkan aksi BG Fabiola Natasha bersama Boby Chen yang melakukan kolaborasi dengan Elisyus dan Kiki Abdoel (violinist), serta artis Beijing, Xu Yongqing. Acara soft opening ini juga dimeriahkan oleh novelis Wina Bojonegoro yang juga bakal kolaborasi dengan penari Swandayani, serta Trunk Show oleh LaSalle College Surabaya. dit

Pos terkait