Floating Jazz Kalimas, Nikmati Serunya Pentas Jazz di Atas ‘Perahu Goyang’

0
1615

Floating Jazz Kalimas

iniSURABAYA – Pentas musik di atas panggung itu sudah biasa. Tetapi bagaimana bila permainan jazz dilakukan di atas perahu yang sedang berjalan?

Pertunjukan yang tidak biasa itulah yang dipamerkan Fusion Jazz Community (FjazzC) di sepanjang Kalimas, Sabtu (28/7/2018). Delapan orang berdiri di perahu wisata sambil memainkan saksofon masing-masing, dari sopran hingga bariton.

Musisi yang tergabung di komunitas SaxUnity ini memainkan konsep ansamble fusion. Sedang di perahu lainnya ada satu grup band lengkap dengan alat musik plus sound systemnya.

Pentas jazz yang unik itu berlangsung mulai dari Taman Prestasi dan berakhir di Taman Ekspresi atau sekitar depan Hotel Weta. Floating Jazz yang baru dilakukan oleh FJazzC bersama SaxUnity ini memerlukan ketrampilan prima personelnya.

“Tingkat kesulitannya memang lumayan rumit, sebab sound system harus dibawa di perahu dan dimanfaatkan saat musisi memainkan musik sepanjang Kalimas,” ujar Ucok, penggagas Floating Jazz Kalimas.

Menurut Ucok, Floating Jazz ini diharapkan bisa membantu Pemerintah Kota Surabaya untuk menghidupkan wisata air Kalimas. “Menyaksikan musik jazz di panggung atau di jalanan itu sudah biasa bagi warga Surabaya. Sekarang kami buat sesuatu yang berbeda, yaitu menyusuri sungai seperti di Italia,” kata pria yang aslinya bernama R Boedi Setya ini.

Ditekankan oleh Ucok, pentas Floating Jazz ini dilakukan oleh musisi-musisi yang profesional. Sebab, pertunjukan jazz di sepanjang Kalimas ini menuntut musisi tetap bermain apik meski mereka berada di tengah perahu yang sedang bergerak-gerak.

“Kalau tidak profesional, mereka akan kesulitan bermain di atas perahu yang terus bergoyang,” ujar pentolan FJazzC ini.

FJazzC yang sudah berusia delapan tahun dan beranggotakan sekitar 250 musisi ini memang selalu hadir dengan konsep bermusik yang berbeda sehingga terlihat unik. Kemasan yang sudah disajikan oleh FJazzC diantaranya adalah Toendjoengan Jazz Street, Jazzy No To Drugs, dan Jazz Pasar.

Yang coba dilakukan FJazzC ini ditekankan oleh Ucok adalah sebagai upaya makin mengakrabkan jazz pada masyarakat. ”Selama ini jazz dikenal sebagai musik untuk kalangan atas. Kami ingin mengubah opini itu. Jazz juga bisa dinikmati semua kalangan,” tandasnya.

Mau menikmati pentas jazz yang tak biasa ini? Warga Kota Surabaya bisa membayar tiket sebesar Rp 4.000 per-orang untuk naik perahu dan mengikuti permainan para musisi itu hingga ‘titik finis’.

Tetapi pertunjukan jazz ini bisa pula disaksikan secara gratis dengan menanti saat perahu para musisi ini berhenti di dermaga. Di Taman Ekspresi ini para musisi masih akan memainkan sejumlah repertoarnya.

“Tapi tentunya sensasinya berbeda dengan saat kita bisa asyik nonton musik jazz dan classical fusion saxophone di tengah Kalimas sambil naik perahu serta menimati pemandangan Surabaya dari sudut pandang lain,” pungkas Ucok. dit

Comments are closed.