Saling Teror dan Bully, Delapan Sahabat Ini pun Terjebak Permainan Berujung Kematian

Adegan film Aib #CyberBully

iniSURABAYA – Berawal dari sebuah postingan, berbuntut jadi kekacauan dalam kehidupan delapan orang bersahabat. Mereka yang terdiri dari Angel (Damita Argobie), Bianca (Ade Ayu), Donna (Wendy Wilson), Ciska (Shoumaya Tazkiya), Sarah (Yuniza Icha), Antoni (Harris Illano), Bondan (Baron Wildchut), dan Cupi (Michael Lie) ini akhirnya terjebak dalam permainan berujung kematian.

Anak-anak muda ini saling melakukan teror agar bisa terlepas dari jerat permainan sadis. Kematian yang tidak wajar membuat mereka stres dan bertindak semaunya, mereka juga saling menjatuhkan dan saling membuka aib masing-masing.

Bacaan Lainnya

Apa yang mereka hadapi sekarang adalah balasan atau karma dari perbuatan mereka sebelumnya, tak mungkin bisa dicegah dan tak mungkin bisa dilawan. Mereka terkurung dalam satu masalah di tempat berbeda, dan tak tahu cara mengatasi masalah mereka.

Kekacauan dalam kehidupan delapan sahabat ini disajikan dalam film Aib #CyberBully. Film produksi Surya Film dan Anami Films ini mengangkat kisah efek negatif bullying yang sampai saat ini masih marak di masyarakat.

“Saya ingin film ini bisa menjadi bagian kampanye nasional #stopbullying atau hentikan pembulian. Toh korban jiwa beberapa kali sudah terjadi,” ujar Amar Mukhi, sutradara dan produser film Aib #CyberBully.
Baca juga :
https://inisurabaya.com/prihatin-maraknya-bullying-surya-film-rilis-soundtrack-jangan-dianggap-remeh/

Ditekankan oleh Amar Mukhi, bentuk-bentuk bullying seperti intimidasi, tindak kekerasan verbal di dunia nyata maupun maya atau media sosial, ancaman, paksaan hingga teror, sudah mengakibatkan jatuhnya korban.

Melalui film Aib #CyberBully yang bakal tayang serentak di seluruh Indonesia pada 2 Agustus 2018, Surya Films memperlihatkan, bahwa karma atau balasan dari perbuatan bullying, cepat atau lambat akan menimpa.

Untuk melengkapi film tersebut, hadir Young Lex lewat single berjudul ‘Jangan Dianggap Remeh’. Kata demi kata yang ada dalam lagu itu benar-benar mewakili suara hati korban bullying.

“Lirik-lirik lagu ‘Jangan Dianggap Remeh‘ memperlihatkan betapa korban bullying terteror dan menderita secara mental,” ungkap Young Lex. dit

Pos terkait