Seniman Lintas Budaya Unjuk Kemampuan di ‘Surabaya Cross Culture’

0
1313

Atraksi Citraland Barong Festival yang jadi pembuka CitraLand Superfest berparade menuju pusat kuliner GWalk, Sabtu (14/7/2018).

iniSURABAYA – CitraLand Superfest 2018 juga akan diisi ‘Surabaya Cross Culture’. Kegiatan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Pemkot Surabaya itu akan diselenggarakan pada Selasa (17/7/2018).

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya dijadwalkan turut hadir untuk menyaksikan langsung acara yang menggandeng 11 peserta lintas budaya yang menampilkan musik dan tarian khas negaranya tersebut.
Adapun negara yang turut terlibat dalam Surabaya Cross Culture itu, diantaranya Tiongkok, Korea, Bulgaria, Meksiko, New Zealand, Uzbekistan, Jerman, Rumania, Estonia, Rusia, dan Polandia. Kesenian dan budaya luar negeri itu akan dipadukan dengan kesenian dari Bone, NTT.

Puncak acara sekaligus penutupan akan diramaikan dengan GWalk Percussion Festival yang diikuti kelompok perkusi dari berbagai kota di Indonesia, Sabtu (21/7/2018). Selain atraksi kesenian, lebih dari 100 kafe dan resto juga siap menawarkan beragam kuliner lokal maupun internasional.

“Acara tersebut termasuk serangkaian acara peringatan ulang tahun CitraLand ke 25. Bukan hanya hiburan, disini juga ada berbagai kuliner yang bebas dipilih mau makan apa. Dari lokal sampai internasional ada semuanya,” tegasnya.

CitraLand Superfest 2018 yang dimulai, Sabtu (14/7) dimeriahkan atraksi CitraLand Barong Festival. Diiringi tetabuhan musik etnik, mereka melakukan parade di sepanjang jalan pusat kuliner GWalk CitraLand.

Acara kemudian berlanjut dengan perkusi Madura, serta art performance dari Mandala Trio yang dimotori oleh Jamal Muhammad. Kelompok Mandala Trio bakal mempertunjukkan musik perkusi selama 30 menit.

Jamal Muhammad (eks Sting), Anello Capuano (Italia), dan Tomoka Kato membawakan tiga lagu yakni Jedeli, Karslimah, dan Leylet el hob. Menurut Jamal, alat musik yang dipakai adalah flute, alat pukul dan petik dengan karakter musik Bohemian dan Mesir.

“Ini pertama kali kami ke Surabaya. Di event ini, kami akan menggunakan ritme musik dari Turki bernama kazama. Ini akan dipadukan dalam musik perkusi yang kami pakai,” tuturnya. din

Comments are closed.