iniSURABAYA – Seni mural biasanya dikerjakan di ruang terbuka. Karena itu seni mural yang disajikan oleh tujuh seniman Leeven & Co Creative Space di arena bazaar Olympian Quest yang digelar di Galaxy Mall Surabaya, mulai Jumat (3/8/2018) hingga Minggu (5/8/2018) menjadi sebuah peristiwa langka.
Apalagi Greek Myth yang menjadi tema kreativitas para seniman muda itu digarap di atas bidang seluas 30×2 meter. “Ini merupakan yang pertama kali di Surabaya, khususnya yang memakai teknik lukis manga,” kata Etha Linda dari Leeven & Co Creative Space.
Proses pengerjaan lukisan Greek Myth ini membutuhkan 25-30 kg cat tembok dan akrilik, termasuk cat warna merah, hitam, biru, kuning, dan hijau. “Proses awalnya adalah membuat sketsa dulu,” ungkap Bintang Wisesha, salah seorang pelukis dari Leeven & Co Creative Space.
Bintang yang lulusan ISI Yogyakarta Jurusan Seni Rupa Kriya ini menambahkan,”Pembuatan sketsa itu dilakukan selama delapan jam di atas bidang yang luasnya 30×2 meter.”
Setelah dibuat sketsa baru kemudian diblok menggunakan cat akrilik plus cat tembok. Warna cat dasar yang dipakai adalah hitam, merah, hijau, biru, dan kuning. “Warna-warna itu lalu dicampur untuk menimbulkan efek warna lain yang diinginkan,” paparnya.
Untuk media lukisnya dominan menggunakan kain kanvas sepanjang 16 meter dan sisanya berupa dinding triplek yang menjadi pembatas stan di arena bazaar tersebut. Untuk menghadirkan dewa-dewi ini, para seniman muda tersebut menghabiskan sekitar 30 kg cat akrilik plus cat tembok.
“Paling banyak untuk blocking yang membutuhkan sedikitnya 17,5 kg cat, dan 5 kg cat warna putih. Cat warna lainnya masing-masing sekitar 1 kg,” ungkapnya.
Melukis menggunakan water base dalam mall diakui Bintang sangat tidak mudah. Suhu udara dingin menjadi kendala utamanya. “Kami harus menunggu cat kering dulu sekitar 30 menit baru bisa melanjutkan dengan pewarnaan lainnya,” beber Bintang.
Perlakuan ini, lanjut Bintang, sangat berbeda dengan ketika mereka melukis di ruang terbuka. “Kalau di luar bisa cepat keringnya. Sekitar 10 menit sudah bisa kering sehingga bisa segera menimpa dengan cat warna lainnya,” imbuh Bintang.
Bintang Wisesha mengaku bahwa melukis di dinding tripleks ini lebih susah daripada di atas kanvas. “Susah melukis di dinding karena teksturnya beda,” katanya.
Meski begitu, dia mengaku cukup tertantang melukis di atas dinding. Selain harus detil melukis dewa-dewi dalam bentuk manga, dia juga belum pernah melukis pada dinding sepanjang 30 meter.
“Maksimal media yang saya lukis hanya 5 m,” tandasnya. dit