Sering Keteteran dan Fals, Kontestan KDI Asal Sampang Ini Terpaksa Pulang

Fandi (Jakarta) dan Sherly (Sampang) menjadi dua kontestan KDI 2018 dengan perolehan voting terendah.

iniSURABAYA – Tak hanya Delima. Sherly, kontestan KDI 2018 asal Sampang, Madura, juga mendapat cecaran kritik juri. Menurut Ayu Ting Ting, kemampuan vokal Sherly yang malam itu membawakan lagu medley ‘Sumpah Benang Emas’, dilanjutkan oleh ‘Terlena’ milik Ikke Nurjanah dan ditutup oleh ‘Bojo Galak’ dianggap kurang maksimal.

Ayu bahkan secara khusus menyoroti penampilan dara 15 tahun ini paling buruk dibandingkan kontestan lain. Selain itu, banyak tempo menyanyi yang keteteran dan suara yang fals.

Bacaan Lainnya

“Ini patut disayangkan, karena pentas ini merupakan kesempatan para kontestan untuk menunjukan yang terbaik,” cetus Ayu.

Di giliran berikutnya, Abi asal Sidrap, Sulawesi Selatan tampil membawakan medley ‘Kerinduan’ dilanjutkan lagu ‘Judul-Judulan’ milik PMR, dan ditutup lagu ‘Lagi Kece’. Menurut Ivan Gunawan, malam ini tampilan Abi yang paling ‘Best!’.

Sementara menurut Rita Sugiarto, nilai tertinggi dan terbaik ketika Abi membawakan lagu kedua meski ekspresinya kurang jenaka. Bunda Rita menyarankan untuk konsisten bagusnya.

Kontestan terakhir yang unjuk bakat ialah Muji asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Muji membawakan lagu medley ‘Surga di Telapak Kaki Ibu’, dilanjutkan lagu ‘Ghibah’ dan ditutup lagu milik Repvblik berjudul ‘Selimut Tetangga’.

“Penampilan Muji membuat saya terlena karena berhasil memberikan penutup yang mempesona,” begitu puji Ikke Nurjanah.

Di penghujung acara, host Ruben Onsu dan Raffi Ahmad mengumumkan bahwa Fandi (Jakarta) dan Sherly (Sampang) menjadi dua kontestan dengan perolehan voting terendah. Berdasarkan akumulasi voting SMS, likes, juri votelock dan para juri, langkah Sherly harus terhenti.

Dengan dipulangkannya Sherly, artinya tersisa 13 kontestan yang akan terus melaju ke tahap 13 besar, mereka ialah Musbrother (Medan), Igo (Palembang), Hayati (Sumedang), Amel (Cianjur), Ardea (Sumenep), Dea (Samarinda), Bima (Situbondo), Janwar (Sinjai), Joko (Lubuk Pakam), Fandi (Jakarta), Delima (Tanjung Balai), Muji (Banjarmasin) dan Abi (Sidrap). dit

Pos terkait