iniSURABAYA – Memiliki tubuh ramping dan menarik tentu idaman semua wanita. Ternyata tidak sulit untuk mendapatkan tubuh yang proporsional sehingga makin menambah rasa percaya diri.
Rahasianya hanya tahu betul cara merawat tubuh agar mendapatkan tubuh sempurna, bahkan secara instan dalam setiap kesempatan. Dan salah satu kuncinya adalah penggunaan korset yang bisa berfungsi menyamarkan lemak pada bagian perut dan pinggul.
Penggunaan korset ini pun bisa dilakukan tak hanya oleh ibu-ibu, tetapi juga remaja putri. Namun, Tjitra Media, owner Sabrina Shape Up Foundation melihat generasi muda saat ini masih merasa belum perlu menggunakan korset dan pakaian dalam berkualitas.
Tjitra yang ditemui sesaat sebelum acara perayaan ulang tahun ke-20 Sabrina yang digelar di Ballroom Hotel Shangri-La Surabaya, Selasa (31/7/2018) malam menandaskan, anak muda masih menilai korset hanyalah untuk usia ibu-ibu.
”Padahal semua wanita membutuhkan korset. Justru semakin muda seorang wanita menggunakannya, akan semakin baik (untuk pembentukan tubuhnya),” kata Tjitra yang memulai usahanya di bidang pakaian dalam ini sejak tahun 1998 silam.
Selain itu, lanjut Tjitra, juga masih ada anggapan bahwa korset hanya untuk wanita bertubuh gemuk. “Menurut mereka anak muda enggak butuh karena tidak ada lemak berlebih. Padahal yang kurus ini belum tentu badannya membentuk,” tegasnya.
Ditekankan Sabrina, perempuan dengan postur tubuh yang langsing juga bisa menggunakannya. Sebab, fungsi korset tidak hanya untuk mengecilkan perut. ”Tapi juga bisa untuk membentuk payudara, pinggul, dan menegakkan punggung,” tuturnya.
Tjitra menilai, pakaian dalam yang tepat dan baik bisa membangkitkan kepercayaan diri para wanita. Wanita, kata dia, akan merasakan perbedaan pada saat sebelum dan sesudah menggunakan korset.
Bagi wanita usia 50 tahun ke atas, lemak tubuh diakui memang sudah bermunculan. Namun, Tjitra berharap pakaian dalamnya bisa membuat para wanita tersebut tetap percaya diri dalam berbusana.
Perayaan ulang tahun ke-20 Sabrina di hotel bintang lima itu berlangsung sangat meriah. Selain hadirnya Ivan Gunawan selaku pembawa acara, pesta yang dimulai sejak pukul 20.00 hingga menjelang tengah malam itu juga dimeriahkan peragaan busana karya empat desainer kenamaan Tanah Air.
Para desainer itu membawakan tema-tema berbeda. Widhi Budimulia misalnya menampilkan busana perempuan ala Jepang dan China, sedang Itang Yunasz menampilkan kreasi busana ala Timur Tengah.
Djoko Sasongko menyajikan karyanya berupa batik dan kebaya khas gaya Jawa. Peragaan busana malam itu ditutup tampilan koleksi busana bergaya Eropa rancangan Rudy Chandra. “Selama ini orang cenderung tak pernah tahu bahwa di balik busana cantik yang dikenakan para model, mereka juga ribet memikirkan pakaian dalam yang sesuai.
Jadi, peran pakaian dalam amat penting terhadap kepercayaan diri seseorang,” cetus Tjitra. dit