iniSURABAYA – Atrium Ciputra World Surabaya, Rabu (8/8/2018) siang itu tampak sangat riuh kehadiran puluhan anak-anak usia TK. Dengan wajah ceria, sekitar 35 orang siswa Town for Kids School ini menghadapi meja yang di atasnya terdapat burger aneka hiasan di sampingnya.
Mereka sudah tidak sabar menunggu aba-aba mulai kompetisi menghias burger. “Saya sudah ingin makan burgernya,” begitu celetuk Nathan sambil sesekali telunjuknya menyentuh permukaan roti di hadapannya.
Sebelum lomba dimulai Salehodin, Asisten Manajer Burger King, terlebih dulu memberi petunjuk tahapan yang harus dilakukan anak-anak untuk membuat burger dari bahan yang sudah disiapkan. Tak hanya itu. anak-anak ini juga diminta memberi hiasan pada bagian atas roti burger tersebut.
Begitu para juri memberi komando agar mereka segera menghias burger tersebut, anak-anak ini pun dengan cekatan mulai aksinya. “Ayo urutannya jangan keliru, ya. Di atas roti taruh daging lalu keju kemudian sayur, dan ditutup roti lagi,” begitu pesan Salehodin.
Dengan hati-hati anak-anak ini mulai proses dari pembuatan burger, kemudian menghias pakai kertas yang ditancapkan memakai tusuk gigi. Hiasan yang mereka aplikasikan pada burger ini beragam, tetapi warnanya senada, yaitu merah dan putih.
Menurut Salehodin, proses membuat burger yang dia peragaan di hadapan anak-anak merupakan yang paling mudah sehingga cepat dipahami. Selain itu, pembuatan burger ini juga memakai sambal dalam bentuk sachet.
Independent Kid’s Burger Workshop ini bagian dari Kids Fashion Arcade yang dikemas CWS tahun ini merupakan yang ke-tujuh. Program tahunan dengan tema besar ‘Future Me’ itu diselenggarakan mulai Rabu (8/8/2018) hingga Minggu (12/8/2018).
“Kegiatan ini menyenangkan buat anak-anak, karena mereka tak hanya tahu burger dari gambar. Melalui aktivitas ini mereka bisa mengalami langsung proses membuat burger,” kata Christianti, guru Kindergarten 2 Town for Kids School.
Kebetulan, lanjut Christianti, di sekolah ada pelajaran multimedia dengan tema ‘food’. “Aktivitas ini juga bisa melatih syaraf motorik anak-anak, melatih daya ingat, dan tentu juga memancing kreativitas mereka. Karena selama lomba mereka tidak boleh didampingi orangtua,” ungkapnya. dit