iniSURABAYA – Gilang Ramadhan dan Eet Sjahranie menghadirkan komposisi yang kental warna rock di hari pertama Jazz Traffic Festival 2018, Sabtu (26/8/2018). Sekitar satu jam permainan mereka di panggung outdoor Grand City Convention Centre, dua musisi beda aliran ini sepakat menyajikan lagu-lagu cadas yang biasa dimainkan oleh ACDC, Aerosmith, dan Jimi Hendrix.
Gilang Ramadhan mengekor Indra Lesmana yang juga nge-rock lewat grup musik bentukannya yang diberi nama Indra Lesmana Project (ILP)? Ketika pertanyaan ini dilontarkan, drummer ini spontan membantah. “Niat (main musik rock) ini kan sudah aku sampaikan setahun lalu waktu dihubungi Jazz Trafffic. Aku langsung kebayang ingin main jazz metal, jadi itu keinginan sudah lama,” katanya.
Ditekankan Gilang, dia juga tak punya keinginan membuat konsep bermusik rock yang berat. “Saya tidak terlalu ngoyo. Yuk kita bikin band ini yuk…tidak seperti itu niatnya. Tapi ketika itu dipapar di sosial media malah jadi ramai responsnya, saya sama eet cuma,’Oo..Ooo….’,” tandasnya.
Lebih lanjut suami Shahnaz Haque ini menyatakan, dia tak ingin membawakan formula jazz rock ini menjadi konsep musik yang serius karena kesibukannya sebagai musisi sudah cukup padat.
“Saya tentu nggak punya cukup waktu untuk ayomi sebuah band yang harus di-manage dengan baik. Siasati waktu itu cukup sulit,” katanya.
Meski begitu, Gilang buru-buru menambahkan,”Tapi nggak tahu juga kalau ada tuntutan dari penonton yang menyaksikan aksi kami (agar bikin band jazz rock), ya nggak tahu lagi.”
Walau baru pertama kalinya dimainkan di pentas musik akbar macam Jazz Traffic Festival, Gilang dan Eet mengaku tidak susah menyatukan irama permainan mereka. “Yang susah itu sebetulnya cara berpikir untuk membuat konsepnya. Kalau konsep sudah jadi tinggal ditempelkan saja nggak perlu waktu lama untuk persiapan lagi,” tegas Gilang.
Mengenai alasan dipilihnya Eet Sjahranie untuk kolaborasi jazz-rock tersebut, Gilang menyatakan ingin mendapatkan ‘roh’ music rock yang sudah banyak dikenal lewat permainan Eet. “Selain itu, berkesenian itu bagi saya jati diri. Jadi saya harus main dengan orang yang punya karakter. Dan itu membuat saya nggak sulit menyatukannya,” papar suami Shahnaz Haque ini.
Gilang tak menepis ada sedikit perdebatan saat mempersiapkan komposisi jazz-rock di panggung Jazz Traffic Festival. “Tapi itu nggak terlalu banyak. Karena sudah ketemu benang merahnya, mudah untuk menentukan toleransinya seberapa jauh,” imbuh Gilang.
Karena itu, ketika Eet ingin mengubah gaya permainan Gilang justru melarang. “Kadang Eet ingin bertoleransi, tapi saya langsung cegah ‘nggak kamu disitu saja. Kami membutuhkan dunia yang itu’,” begitu tandas Gilang yang mengaku penggemar berat Rawon Setan ini. dit