
iniSURABAYA – Jangan terlambat mengenalkan makanan pendamping ASI pada sang buah hati. Sebab, dampaknya akan mengganggu status gizi, dan juga tumbuh kembang anak.
Selain itu, anak juga akan terlambat mengenal banyak rasa.
“Dengan mengenalkan MPASI (makanan pendamping ASI) sejak dini, maka pertumbuhan anak jadi lebih baik. Bila status gizi bagus, otomatis kecerdasan otaknya optimal,” tegas Dr dr Dian Pratamastuti SpA saat hadir sebagai narasumber pada acara talkshow MPASI yang diadakan Kitty Baby Shop, Sabtu (25/8/2018).
Ditekankan pula, jika telat memberikan MPASI, maka berat badan anak bisa cepat susut. “Sebab gerakan anak yang aktif ini tidak ditunjang dengan pemberian makanan padat yang sesuai,” katanya.
Menurut Dian Pratamastuti, masa emas tumbuh kembang dan kecerdasan anak adalah sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. “Jadi jangan terlambat dua tahun tidak makan makanan padat. Jika masa emas itu lewat memperbaikinya akan susah,” ujar Dian mengingatkan.
Pemberian MPASI ini, lanjut Dian, bisa dilakukan ketika anak masuk usia enam bulan. “Sebelum enam bulan bisa MPASI, asal (anak) sudah ada tanda siap makan,” ujarnya.
Tanda bayi siap menerima MPASI, kata Dian, adalah ketika anak sudah bisa menegakkan kepalanya, dan sudah punya kebiasaan memasukkan tangan ke dalam mulut. Selain itu, jika disodorkan makanan, kepala anak itu langsung merespons mendatangi makanan tersebut.
“Intinya adalah anak sudah bisa memberikan respons terhadap lingkungannya. Tanda lainnya yaitu anak bisa menggenggam. Reflek mengunyah sudah ada,” ungkapnya.
Hadir dalam acara yang dihadiri banyak ibu muda itu adalah ahli gizi Rahmasuci Fibriati SGz, dan sosialita Esther Gracia. “Acara ini kami adakan untuk memenuhi banyaknya permintaan pelanggan yang ingin tahu lebih dalam mengenai MPASI,” kata Josef Albert, President Director Kitty Baby Shop.
Menurut Albert, antusiasme masyarakat untuk mengetahui perkembangan sang buah hati ini membuat pihaknya berencana menggelar acara talkshow setiap bulan dengan topik yang berbeda. “Ini sudah ada permintaan dari mereka yang ingin tahu tentang alergi anak misalnya,” ucap Albert.
Ditambahkan pula, meski sudah banyak informasi serupa di dunia maya, namun masyarakat masih belum yakin kebenarannya. “Kan banyak informasi hoax. Jadi acara ini bisa menjawab keraguan tersebut, agar mereka lebih yakin karena langsung dapat ilmu dari ahlinya” kata Albert. dit