iniSURABAYA – Dunia film memang sangat erat kaitannya dengan musik. Bahkan film bisu pun tetap menggunakan musik sebagai latar suara untuk lebih menghidupkan suasana.
Tetapi bagaimana bila music dikolaborasikan dengan sebuah film bisu? Melalui konsep pertunjukan Ciné Concert (konser sinema) inilah Philharmonique de la Roquette memainkan alat musik secara langsung ketika film diputar.
Grup musik asal Perancis ini beranggotakan tiga personil yakni, Laurent Bernard (keyboard), Lilian Bencini (contrabass dan bass) dan Julien Kamoun (baWerie, musik scie, theremin). Mereka telah berkiprah sebagai pengiring musik film bisu, pementasan tari dan pembacaan puisi selama 20 tahun.
Grup musik ini sejak awal dibentuk pada tahun 1998 diberi nama Philharmonique de la Roquette, sesuai dengan daerah asal usul mereka, La Roquette, di kota Arles, Perancis.
Pada awalnya mereka adalah grup musik pengiring pertunjukan teater, yang enam tahun kemudian merambah ke seni sinema. Philharmonique de la Roquette memainkan musik-musik yang ditulis sebelum pemutaran film atau dimainkan dengan cara berimprovisasi menyesuaikan adegan dalam film.
Ketika ditemui dalam kesempatan jumpa pers Selasa (11/9) di Ciputra Hall Surabaya, Philharmonique de la Roquette mengakui bahwa awalnya tidak mudah untuk memainkan musik secara bersamaan saat film diputar. “Kesulitan terbesar dalam Ciné Concert adalah menyesuaikan musik dengan ketepatan waktu, adegan dalam film sehingga emosi dan pesan film bisa tersampaikan dengan baik pada penonton,” ujar Julien Kamoun, drummer Philharmonique de la Roquette.
Selama di Indonesia, Philharmonique de la Roquette menggelar konser bertajuk ‘P’tit Cinématograff’ di tiga kota yakni Jakarta, Surabaya dan Bandung. Pauline Ferté selaku Wakil Direktur IFI Surabaya menyatakan konser sinema tersebut digelar untuk mengenalkan seni pertunjukan yang berbeda kepada masyarakat.
“Pertunjukan ini bersifat multidimensi, penonton bisa menikmati film sekaligus penampilan musiknya secara langsung dan juga bisa menambah wawasan masyarakat awam tentang musik,” ungkapnya.
Meskipun telah berkecimpung selama puluhan tahun di dunia musik, Philharmonique de la Roquette menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengincar penghargaan. “Kami bermusik bukan untuk memenangkan penghargaan atau untuk terkenal,” tegas Laurent Bernard.
Menurut Bernard, tujuan mereka yang utama bermusik adalah untuk mengenalkan seni pertunjukan Ciné Concert atau konser sinema kepada masyarakat khususnya anak muda. “Karena seni pertunjukan konser sinema untuk film bisu seangkatan Charlie Chaplin ini popular jauh sebelum mereka lahir. Harapan kami pertunjukan musik sejenis ini bisa terus dilestarikan,” pungkasnya. sum/din