iniSURABAYA – Setelah menunggu cukup lama, seniman ludruk yang tergabung di kelompok Irama Budaya Sinar Nusantara akhirnya dapat kesempatan tampil di Taman Krida Budaya Malang pada Sabtu (22/9/2018). Kesempatan langka ini pun langsung direspons antusias dengan mengirim 30 anak-anak yang tergabung dalam ludruk anak-anak.
“Mereka akan membuka acara dengan koor,” kata Meimura, pentolan kelompok ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara kepada iniSurabaya.com, Kamis (20/9/2018).
Menurut Meimura, kesempatan pentas di Taman Krida Budaya Malang sangat berarti bagi organisasi ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara. “Pementasan ini merupakan ‘sesuatu’ bagi kami. Karena sebelumnya dalam acara periodik Taman Budaya Jawa Timur, kami nggak pernah dapat kesempatan,” tegas Meimura.
Peluang tampil di Taman Krida Budaya Malang ini tentu tak disia-siakan oleh para seniman Irama Budaya Sinar Nusantara yang bertekad memberi pertunjukan terbaiknya. “Ada perbedaan di segi teknis pementasan,” imbuhnya.
Diantaranya, lanjut Meimura, adalah setting atau kelir akan ditampilkam melalui LCD proyektor. “Jadi ada penggunaan teknis multimedia,” ungkapnya.
Selain itu, Meimura mengaku pihaknya juga mengakomodasi saran yang disampaikan pengamat yang dikirim oleh pihak Taman Budaya Jatim. “Saat menyaksikan proses latihan kami beberapa waktu lalu ada tiga saran yang disampaikan pengamat,” kata Meimura.
Saran itu adalah,”Menambah kidungan dalam adegan bedayan. Juga menyelaraskan koor anak-anak dengan iringan gamelan, serta menambah personil pemain musik tanpa merubah esensi atau konsep iringan yang telah dipilih oleh sutradara.” dit