Setelah Bikin SMA dan Perguruan Tinggi, Ini Cita-Cita Pendiri Sekolah Selamat Pagi Indonesia

0
1901

Brandon Chia, CEO High-Desert International memberikan bingkisan pada Julianto Eka Putra selaku pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia.

iniSURABAYA – Rumah produksi Multi Buana Kreasindo menghadirkan kisah inspiratif berjudul ‘Say I Love You’. Kisah nyata dari penghuni SMA Selamat Pagi Indonesia ini didukung penuh oleh Brandon Chia selaku CEO High-Desert International sekaligus Eksekutif Produser.

Ketika ditanya alasan memproduseri film ini Brandon menyatakan bahwa bisnisnya adalah berbasis Social Network Marketing. “Kami tidak pernah memproduseri film apapun sebelumnya. Tapi menurut saya cerita anak-anak di sekolah ini harus dipublikasikan dalam bentuk film. Orang-orang harus tahu perjuangan mereka agar menjadi inspirasi banyak orang,” tambahnya.

Selain berperan sebagai salah satu produser film ‘Say I Love You’, Brandon menandaskan,  bahwa HDI melalui para enterprisernya sudah turut andil dalam pembangunan dan perkembangan sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia sejak tahun 2003.

Ungkapan senada dilontarkan Sahrul Gibran sang produser. “Kisah para siswa Selamat Pagi Indonesia memang patut diungkapkan ke masyarakat umum sebagai contoh yang baik,” cetusnya.

Lebih lanjut, Sahrul menyatakan,“Saya pernah merasakan sendiri sikap profesional mereka dalam bekerja.”

Menurut Sahrul, dirinya tahu betul latar belakang siswa SMA Selamat Pagi Indonesia yang merupakan anak yatim piatu dan dulunya bukan siapa-siapa. “Tapi mereka kemudian berproses di sekolah ini dididik menjadi orang hebat,” papar Sahrul kagum.

Julianto Eka Putra selaku pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia mengungkapkan bahwa tidak hanya memiliki sekolah tingkat SMA. Berkat bantuan dari HDI dan donatur lain, Selamat Pagi Indonesia sekarang sudah ada perguruan tingginya.

“Jadi murid di sekolah itu tidak hanya bisa dapat ijazah SMA, tapi juga bisa dapat gelar sarjana,” kata pria yang akrab dipanggil Ko Jul itu.

Melalui film ‘Say I Love You’ ini, Ko Jul berharap siswa-siswi Selamat Pagi Indonesia semakin terbakar semangatnya untuk mengejar mimpi dan menjadi apa yang mereka inginkan. “Jika diberi kesempatan dan ada bantuan dana lebih untuk Selamat Pagi Indonesia, saya ingin membangun sekolah di jenjang lainnya seperti SD dan SMP,” pungkasnya. sum/ana

Comments are closed.