Ajak Anak Indonesia Gemar Membaca? Ini Tantangan yang Dihadapi Titis

0
1401

Titis Tatasari SE MM CT

iniSURABAYA – Bermain bersama anak-anak memang menyenangkan. Masalah timbul ketika berusaha mengajak anak-anak ini ‘serius’ melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat .

Jika anak mulai ‘membelot’, maka tak ada pilihan bagi Titis Tatasari SE MM CT kecuali tetap berusaha bermain-main sambil sedikit demi sedikit mengembalikan anak-anak ini pada kegiatan yang lebih serius.

“Menghadapi anak memang perlu kesabaran ekstra. Kita harus bisa larut dalam dunia mereka. Ikut bermain, berlari-lari. Tetapi di satu saat harus bisa segera mengembalikan mereka duduk di tempat yang seharusnya,” tegas Titis kepada iniSurabaya.com, Selasa (9/10/2018).

Kedekatan Titis dengan anak-anak ini memang tidak semata untuk mengajak bermain. Yang utama adalah berusaha mengajak anak-anak ini mau membaca.

Bersama Sembilan orang temannya, Titis aktif dalam gerakan ‘1 Juta Anak Cerdas Membaca’. “Kami punya kepedulian yang sama, yaitu agar anak punya talenta terbaik,” ungkap Ketua Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) DPC Surabaya periode 2017-2022 ini.

Titis Tatasari SE MM CT

Titis dan kawan-kawannya sama sekali tidak menduga, gerakan yang baru dideklarasikan sekitar tiga bulan lalu itu mendapat sambutan positif masyarakat. “Awalnya gerakan ini untuk 10.000 anak. Tetapi karena sambutan luas besar, maka target kami tingkatkan menjadi 1 juta anak itu,” ungkapnya.

Titis dan kawan-kawannya selalu menekankan pada anak-anak dari beragam usia ini, hanya dengan membaca mereka bisa menjadi anak cerdas. “Kami ingin menjadikan Indonesia kembali memiliki tren masyarakat cerdas, sopan santun, dan menang melawan asing yang masuk ke Indonesia di era MEA ini,” tandas Titis yang juga sempat aktif di Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Surabaya.

Dalam upayanya mengajak anak-anak gemar membaca, dosen STIE Mahardhika Surabaya aktif mempratikkan langsung materi yang sudah selesai dibaca. “Selain dipratikkan, setiap materi bacaan juga direview bersama, sehingga bisa menancap dalam ingatan,” katanya.

Dalam pelaksanaan program gemar membaca ini, Titis dan kawan-kawan juga menggunakan metode Talenta Coaching & Training. “Kami menggabungkan konsep lecturer, roleplay, diskusi kelompok dan kompetisi di akhir sesi,” imbuhnya.

Menurut Titis, kompetisi perlu dihadirkan agar setiap anak tumbuh keinginan menunjukkan kreativitas mereka dalam menginterpretasi materi secara maksimal. “Ketika hal itu mereka lakukan, kita bisa dengan mudah melihat potensi terbaik mereka,” pungkasnya. dit

Comments are closed.