
iniSURABAYA – Sebagai organisasi massa, OI BPK Surabaya tetap menegaskan dirinya untuk netral di tahun politik ini. OI tidak akan terusik untuk gabung dalam aksi dukung mendukung partai tertentu.
“OI tetap berjalan sesuai kodratnya, yaitu sebagai organisasi massa (ormas) sosial yang non politik,” tegas Cacak Ahmad, Ketua OI BPK Surabaya.
Ditekankan Cacak Ahmad, OI juga punya visi misi yang jelas. “Ruang gerak kami sudah baku yaitu di bidang SOPAN (seni, olahraga, pendidikan, akhlak, dan niaga). Kami berupaya agar kelima bidang ini bisa jalan bersama-sama,” tegasnya kepada iniSurabaya.com.
Ditemui sesaat sebelum prosesi ulang tahun ke-15 OI BPK Surabaya di Café Tjap Pregolan, Minggu (14/10/2018), Cacak Ahmad mengakui bahwa keinginan mewujudkan SOPAN ini tidak mudah. “Memang sempat terjadi pasang surut semangat. Tetapi, kami terus berusaha keras agar bisa memberi warna pada lingkungan melalui aksi-aksi kami,” ungkapnya.
Pernyataan senada dilontarkan Nur Syamsi, Pembina BPK OI Surabaya. “Kami tegas mendukung aksi-aksi yang menyuarakan keresahan masyarakat tanpa berpihak pada kelompok tertentu. Dukungan kami adalah pada kepentingan yang lebih luas,” ujarnya.
Ditekankan pula, bahwa eksistensi OI selalu bertaitan dengan lingkungan sosial di sekitarnya. “Dan itu kami wujudkan dengan ambil peran aktif. Sebab kami tidak ingin hanya menjadi objek pelengkap, melainkan aktif menjadi subjek,” tuturnya.
Pernyataan Cacak Ahmad yang diamini Nur Syamsi ini seakan mencoba menjawab tantangan yang dilontarkan Luhur Kayungga, Sekretaris Dewan Kesenian Surabaya di kesempatan sarasehan dalam rangka ‘15th Anniversary OI BPK Surabaya’ yang digelar di Café Tjap Pregolan, Minggu (14/10/2018).
Dalam kesempatan itu, Luhur mendorong OI lebih serius dalam menegaskan perannya tidak sebatas komunitas penggemar musisi Iwan Fals. “Jangan berhenti pada klangenan (kegemaran pada) lagu-lagu Iwan Fals,” ucapnya.
Menurut Luhur, sebagai organisasi kemasyarakatan, OI harusnya punya kepekaan terhadap lingkungan sosialnya. “Lagu-lagu Iwan Fals yang cenderung kritik sosial. Harusnya itu pula yang dilakukan OI, peka pada nilai sosial, mencermati dan mampu memberi kritik sosial,” begitu pesannya.
Selain Luhur Kayungga, tampil sebagai narasumber di acara sarasehan malam itu antara lain Nur Syamsi, Pembina BPK OI Surabaya, dan Ipung PM, gitaris Power Metal. Pesta ulang tahun yang diadakan di Café Tjap Pregolan, Minggu (14/10/2018) dimeriahkan aksi para musisi Kota Surabaya seperti Digo DZ, Cacak Ahmad, Edy Ningrat, Mr Jack, Eat It Coustic, Bengal Serdadoe, dan Grambyang Edan. dit