Batik Tak Sekadar Tekstil, Warisan Budaya Itu Punya Nilai Seperti Ini

iniSURABAYA – Galeri Paviliun House of Sampoerna kembali menghadirkan pameran seni budaya Nusantara. Kali ini giliran batik motif Singo Mengkok, karya perajin batik dari Sendang, di pesisir Lamongan dipajang mulai Jumat (16/11/2018) hingga 15 Desember 2018.

Selain motif Singo Mengkok, pameran batik yang digelar bekerjasama dengan Komunitas Batik Jawa Timur (KIBAS) ini menghadirkan sekitar 30 koleksi batik. Motif-motif lain yang masih banyak ditemui di Sendang, Lamongan seperti Gendagan, Petetan, Kluwung, Grinsing, Kawung, dan Sido.

Bacaan Lainnya

Motif-motif tersebut tercipta melalui proses yang masih bersifat tradisional dengan menggunakan canting untuk melukiskan malam di permukaan kain. Untaian motif tersebut memiliki detail yang rumit dan kecil sehingga memerlukan kesabaran serta ketelatenan dalam setiap proses pembuatan batiknya.

Menurut Lintu Tulistiyantoro, Ketua KIBAS, semua batik yang dipamerkan mengandung makna tentang budaya dan keharmonisan nilai hidup yang dijunjung tinggi oleh warga Lamongan sehingga kelestariannya wajib dijaga.

“Diharapkan pameran ini memberikan inspirasi kepada semua pihak terutama Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk mengeksplorasi batik Lamongan dengan lebih detail serta peran akademisi, pecinta batik dan masyarakat secara umum sangat ditunggu untuk pengembangan batik Lamongan,” harapnya.

Lintu juga berharap agar generasi muda memahami persis bahwa sebuah kekayaan budaya nusantara khususnya masyarakat Lamongan mempunyai kekayaan itu. “Karena banyak orang Lamongan tidak kenal dengan batiknya sendiri,” cetusnya.

Ditekankan pula, batik bukan hanya tekstil, akan tetapi punya nama, filosofi dan kegunaan, sehingga masyarakat bisa menghargainya. “Jadi nilai batik itu tidak sekedar tekstil yang bisa dibeli dimana saja, kapan saja, dan bisa dibuat apa saja. Tidak! Tetapi mempunyai nilai dan benar-benar memahami,” tandasnya.

Terpisah Manager HoS, Rani Anggraini menjelaskan pameran ini adalah wujud dari misi HoS untuk mereservasi warisan budaya. “Dengan mengangkat batik, kita membantu untuk mereservasi batik lamongan yang sudah tidak banyak diproduksi dan sekarang mulai lagi. Kedua, sama secara aktif mengkomunikasikan warisan budaya dan ini warisan budaya tidak selalu kuno dan sebagainya,” katanya. dit

Pos terkait