Dian Pelangi Usung Mode Fashionista New York ke Panggung Wardah Days

iniSURABAYA – Gaya berpakaian para fashionista di New York, Amerika direpresentasikan lewat busana kasual rancangan desainer Dian Pelangi. Karya ini bukan sesuatu yang luar biasa, karena desainer kondang Tanah Air ini sudah sangat akrab dengan gaya berbusana masyarakat dari negeri super power tersebut.

Terakhir, Dian Pelangi bahkan sempat gabung dalam New York Fashion Week setahun silam. “Busana-busana ini sangat bisa untuk dipakai sehari-hari,” begitu katanya ketika ditemui usai acara peragaan busana koleksi tiga desainer Tanah Air di panggung Wardah Days di Atrium Tunjungan Plaza 3 Surabaya, Sabtu (3/11/2018).

Bacaan Lainnya

Dalam koleksinya kali ini, Dian Pelangi menyajikan rancangan siluet busana wanita perkotaan yang sibuk dengan pekerjaannya namun tidak meninggalkan unsur modis.

Penggunaan busana bertumpuk dan tabrak motif ini ditekankan Dian Pelangi, mewakili jiwa muda yang bebas berekspresi.

Soraya Larasati mengenakan busana karya Restu Anggraini yang dipadukan make up Wardah.

Meski persiapan hanya satu bulan, Dian Pelangi berusaha menyajikan rancangan yang spesial bagi penikmat mode Surabaya. “Saya gunakan batik kontemporer. Dan semuanya saya bikin dari awal,” urainya.

Indah Dewi Pertiwi mengenakan busana karya Dian Pelangi dipadu make up The Ustoppable You – Wardah.

Adapun mengenai bahannya, Dian antara lain menggunakan kain taffeta, silk, dan ATBM (alat tenun bukan mesin). Selain itu masih ada katun dan juga denim.

“Semua disesuaikan dengan fashionista New York,” beber Dian yang mendapat dukungan dari Adidas untuk aksesoris pelengkap seperti tas, sepatu, dan topi. Menurut Dian, busana karyanya itu cocok untuk mereka yang usia 17 tahun sampai 35 tahun.

Sedang warnanya, dominan kuning, pink, dan hitam. “Warna ini dipakai karena orang sana (New York) sangat monokromatik,” tandasnya.

Untuk tampilan make up, model yang menggunakan busana karya Dian Pelangi ini didandani dengan make up tren The Unstoppable You – New York. “Kesan utama adalah mengedepankan konsep berani, bold, dan chic. Tetapi masih terlihat ringan dengan fokus utama pada pulasan dan warna bibir,” imbuhnya.

Sementara desainer Restu Anggraini melalui labe ETU mempersembahkan 10 koleksi busana wanita berpakem modest. Berbeda dengan gaya busana Dian Pelangi yang cenderung berkiblat ke New York, Restu cenderung mengadaptasi elemen-elemen khas Negeri Matahari Terbit, Jepang.

Siluet lebar dengan potongan kerah yang terinspirasi dari pakaian tradisional Jepang, hingga detil romantis seperti kelopak bunga, origami pleats, maupun aksen obi dan Japanese belt knot. “Ini menjadi manifestasi apresiasi budaya Jepang yang dituangkan ke dalam rancangan fashion kontemporer,” tegasnya.

Untuk make up-nya, model yang menggunakan busana Restu Anggraini ini memakai kosmetik yang bertumpu pada strong-eyes melalui huzzle purple, flawfess skin. “Yang juga bikin menarik adalah understone lips, dan focus pada graphic eyeliner,” ujar Elsa Maharani, Public Relation Wardah.

Selain Dian Pelangi dan Restu Anggraini, panggung Wardah Days di hari kedua ini juga dimeriahkan warna-warni rancangan desainer Barli Asmara. Ragam busana karya ketiga desainer ini dikolaborasikan dengan make up tren Wardah yang kali ini mengambil tema ‘The Unstoppable You’. dit

Pos terkait