‘Jam Satu’, Tiga Pelukis Komperta Pamer Karya Pop Art dan Abstrak di Hotel Fairfield

Tiga pelukis Komperta melanjutkan goresan kuas Kus Andi, Marcomm Manager Hotel Fairfield by Marriott Surabaya sebagai tanda diresmikannya pameran lukisan ‘Jam Satu’.

iniSURABAYA – ‘Waktu’, dilihat atau tidak dia tetap akan berdetak. Dihargai atau tidak dia tetap berputar dan terus bergerak karena komitmen dan tanggung jawabnya.

“Dan waktu atau jam itu tidak pernah mundur!” cetus Juniarto Dwi Nugroho.

Bacaan Lainnya

Bertolak dari filosofi waktu itulah, Juniarto bersama Andiek Eko dan Misgeiyanto, temannya sesama pelukis yang tergabung dalam Komunitas Perupa Delta (Komperta) menggelar pameran lukisan di Hotel Fairfield by Marriott Surabaya.

Sebanyak 30 lukisan karya ketiga pelukis tersebut dipajang mulai Selasa (20/11/2018) hingga 20 Januari 2019. Pameran lukisan berjudul ‘Jam Satu’ itu seluruhnya menghadirkan gaya pop art dan abstrak

“’Jam Satu’ ini juga merupakan inisial dari ketiga pelukis, Juniarto, Andiek, dan Misgeiyanto. Kalau huruf depan masing-masing nama ini diambil bisa jadi ‘jam’ atau waktu,” tegas Andiek.

Acara pembukaan pameran lukisan diwarnai dengan ‘ritual’ melukis on the spot yang dilakukan oleh ketiga pelukis dengan meneruskan goresan kuas yang dilakukan oleh Kus Andi, Marcomm Manager Hotel Fairfield by Marriott Surabaya. Di atas kanvas, Kus Andi menorehkan angka dua dalam cat warna biru.

“Angka dua merupakan tahun kedua Hotel Fairfield berdiri dan warna biru adalah warna corporate identity Hotel Fairfield. Kami sangat mendukung seniman lokal untuk berkarya dan memberi ruang,” ujar Kus Andi.

Pameran lukisan yang diselenggarakan dalam rangkaian Hari Pahlawan dan peringatan Maulud Nabi Muhammad tersebut diharap mampu menciptakan suasana yang penuh cinta kasih dan kebersamaan, baik bagi penikmat lukisan, pengunjung hotel, maupun senimannya.

“Semoga karya karya lukisan yang dipamerkan tersebut  dapat memberikan inspirasi dan motivasi terbaik bagi banyak masyarakat,” begitu harap Kus Andi.

Dalam kesempatan peresmian pameran lukis itu hadir pula pelukis senior Mas Dibyo. Pelukis asal Pacitan yang juga orang pertama Indonesia yang pernah melakukan pameran tunggal di Korea ini mengingatkan agar seniman terus meningkatkan kualitas diri.

“Pelukis itu tak cuma harus bagus personality-nya. Dia juga harus mampu dalam hal menejemen, dan marketing,” katanya dengan nada tegas. dit

Pos terkait