iniSURABAYA – Operasi caesar umumnya dilakukan untuk manusia yang kandungannya bermasalah. Tetapi, ternyata satwa pun bisa menjalani operasi pembedahan perut saat kandungannya juga didiagnosa ‘tidak normal’.
Dan operasi yang jarang terjadi ini justru terjadi pada seekor ular piton atau ular sanca. “Setelah kami berikan hormon kontraksi uterus, kami masih menunggu kemungkinan telur bisa keluar secara normal,” kata drh Dian Ayu Kartika Sari.
Namun, menurut pengelola DRD Veterinary Animal Clinic ini, enam telor yang ada dalam perut ular Phyton Royal itu tetap tidak juga keluar. “Setelah dibedah ternyata bukan karena (ukuran) telurnya kebesaran. Tetapi ada darah menggumpal yang menghambat telur itu sehingga tidak bisa keluar,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Dian, juga ada kista sehingga perlu diambil. “Normalnya sih, sebulan telur dalam perut ular itu sudah bisa keluar,” paparnya.
Belakangan, klinik satwa yang berlokasi di Jl Dukuh Kupang gang 1 nomor 69 Surabaya ini juga menerima ‘pasien’ kura-kura air. Kura-kura itu mengalami luka di bagian kaki belakang lantaran digigit temannya sendiri.
“Umumnya untuk kolam ukuran dua m2 hanya bisa diisi sepasang kura-kura yang ukurannya 30. Tetapi, kola mini oleh yang empunya satwa diisi enam ekor kura-kura,” tutur dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ini.
Akibatnya, saat kura-kura itu di masa birahi menjadi beringas dan menyerang kura-kura lainnya. “Kura-kura bisa berkembang hingga satu meter. Jadi harus dipertimbangkan betul ukuran kolamnya,” beber Dian.
Klinik satwa ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Selain ruang operasi, juga ada ruang periksa di tempat terpisah. “Jadi kalau setelah diperiksa tak perlu operasi satwa itu hanya diobati dan bisa dibawa pulang,” tegasnya. dit