iniSURABAYA – Banyak cara untuk menunjukkan kepedulian pada kelestarian hutan yang luasnya makin menyusut di negeri ini. Salah satu yang bisa dilakukan adalah turut berpartisipasi dalam program digelar serentak oleh Artotel Group.
Melalui program #ARTOTELforHOPE siapa pun bisa membeli satu lembar postcard yang menampilkan karya seni Bayu Widodo dan Andang Iskandar. Postcard yang menyajikan keindahan hutan di Kalimantan itu dijual Rp 10.000/lembar.
“Hasil penjualan karya mereka di Artspace ini nantinya semua disumbangkan untuk mendukung upaya konservasi hutan Kalimantan,” kata Andri Meilani, Marketing Communication Manager Artotel Group, Jumat (30/11/2018).
Tak hanya itu. Menurut Andri,“Selama bulan Desember, kami akan menyisihkan Rp 10.000 dari setiap transaksi kamar dari tamu bakal disumbangkan untuk pelestarian hutan di Kalimantan.”
Diakui Andri, kepedulian terhadap upaya konservasi hutan di Kalimantan memang jadi tema sentral Artotel Group dalam menyambut Natal dan Tahun Baru 2019. Untuk memudahkan gerakan amal tersebut, Artotel Group menggandeng Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Artotel juga melibatkan dua seniman kontemporer Indonesia Andang Iskandar (fotografer) dan Bayu Widodo (pelukis) dalam program tersebut. “Kami ajak mereka (Andang dan Bayu) ke Desa Merabu, Berau Kalimantan Timur agar bisa melihat lebih dekat perjuangan masyarakat di sekitar hutan,” ungkap Andri.
Selain mengajak para seniman meninjau upaya konservasi hutan yang dilakukan masyarakat Desa Merabu, Andang dan Bayu juga diberi kesempatan untuk mengajarkan seni melukis kepada anak-anak desa setempat.
Dalam perjalanan selama lima hari yang diadakan pada bulan Oktober lalu, para seniman juga menghasilkan karya yang nantinya dipamerkan di seluruh Artspace di Artotel Group seluruh Indonesia.
“Ini semua kami lakukan dalam rangka menggugah kesadaran dan kepedulian masyarakat khususnya para tamu hotel & beach club mengenai pelestarian hutan Indonesia,” imbuh Andri.
Program #ARTOTELforHOPE yang rutin disajikan Artotel Group di bulan Desember ini juga masih menyajikan Wall of Hope, sebuah dinding bergambar pohon besar yang tidak berdaun. Nantinya tamu diberi kesempatan untuk menuliskan harapan mereka pada selembar kertas berbentuk daun yang kemudian di tempelkan di dinding tersebut.
“Setiap tamu bisa menuliskan harapan mereka terhadap lingkungan di masa depan di sebuah kertas daur ulang berbentuk daun kemudian ditempel. Harapannya di akhir Desember, Wall of Hope bergambar pohon ini akan ‘rindang’ dengan harapan-harapan dari para tamu,” pungkas Andri. sum