Simulacra, Awas! Ada Barongan ‘Ndadi’ di House of Sampoerna

Realitas semu ala empat seniman Gresik dipajang di galeri House of Sampoerna Surabaya.

iniSURABAYA – Simulacra adalah terminologi yang dibuat oleh Jean Baudrillad, sosiolog politik Perancis, untuk menggambarkan realitas semu. Tema itu pula yang dicomot empat seniman pelukis asal Gresik untuk pameran karya mereka kali ini.

Selama sebulan, mulai Jumat (21/12/2018) hingga 12 Januari 2019, keempat pelukis yang tergabung dalam kelompok 4Soul ini memajang karya mereka di Galeri Paviliun House of Sampoerna Surabaya. Sesuai tema, keempat pelukis ini mengangkat karya-karya yang merupakan respons atas realitas saat ini, terutama yang terjadi di Gresik.  

Bacaan Lainnya

Dwiki Nugroho Mukti, sebagai kurator dalam pameran tersebut menyatakan, tema Simulacra diambil untuk menggambarkan kondisi masyarakat saat ini dari sudut pandang berbeda. Aly Wafa, Subeki, Aam dan Aries Daboel menghadirkan delapan karya dengan keunikan dan sudut pandang masing-masing.   

Ada yang mengkritisi secara jelas keadaan kotanya saat ini dengan penggambaran kota yang sesak oleh bangunan dan pabrik. Seperti Karya Aam yang penuh warna bergaya figuratif.

Ada juga yang digambarkan secara simbolis seperti karya Subeki yang memasukkan unsur budaya Jawa Timur yakni Jaranan dan Barongan ke dalam teknik lukis ekspresionis. Penuh warna dengan teknik gerakan sapuan. Seperti abstrak, namun memiliki figur.

Pada salah satu lukisan, Subeki menghadirkan sosok barongan yang sedang kesurupan, atau dalam istilah Jawa disebut ‘ndadi’. Layaknya kesurupan pada umumnya, tokoh barongan ini tak sadarkan diri. Tak peduli yang dilakukan baik atau buruk.

“Seperti orang jaman sekarang. Yang bergerak tanpa pengendalian pikir dan mengedepankan emosinya,”  katanya.

Pun juga sebuah lukisannya yang ia beri judul fashion.Ia menggambar sosok perempuan glamor tanpa rupa. Ini merupakan kritik bahwa saat ini, banyak orang yang lebih suka berpenampilan glamor agar dilihat kaya. Menyembunyikan identitas asli, yang bisa jadi hanya kamuflase dari kehidupan yang susah.  

“Inilah simulacra, realitas sekarang. Namun ditampilkan secara abstrak,” bebernya.

Dwiki lalu memaparkan pula bahwa proses kurasi Simulacra sudah dilakukan sejak awal 2018. Selanjutnya, hasil diskusi mereka mengenai Gresik, digambarkan sesuai dengan ciri khas kekaryaan masing-masing. Lanjutnya, dalam pameran tersebut, 4soul menyajikan 30 karya dengan beragam kekuatan cerita dan teknik pembuatannya. dit

Pos terkait