
iniSURABAYA – Di era digital ini cerita rakyat Indonesia memang tak begitu dikenal generasi milenial yang sangat akrab dengan gawai. Setiap hari mereka lebih suka berselancar di dunia maya mencari cerita dari negeri dongeng mancenagara.
Bertolak dari fenomena itulah tim kreatif Hotel Singgasana selalu mengemas cerita rakyat untuk disajikan bagi tamu di malam pergantian tahun. Setiap tahun cerita yang disiapkan selalu berganti.

Memang tidak terpaku pada pakem. Karena
sifatnya ingin menghibur, tim kreatif memasukkan unsur plesetan sehingga cerita
rakyat Tanah Air itu menjadi menarik buat anak muda.
Maka hadirlah kisah legendaris macam ‘Joko Kintir’, ‘Panji Semiran’, ‘Ada apa dengan Dewi Kalisuci’, dan ‘Tujuh Bidadari Turun dari Singgasana’.
“Tahun lalu kami menampilkan ‘Shakira dan Marlina’ plesetan dari Sakera dan Marlena,” ungkap Virtaloka, PRM Singgasana Hotel Surabaya kepada iniSurabaya.com, Senin (31/12/2018) malam.
Wanita yang akrab disapa Virta ini menyatakan, tim kreatif Hotel Singgasana terus berinovasi agar pergantian tahun baru dapat memberikan sebuah kesan berbeda saat menyaksikan cerita rakyat di panggung spesial menyambut tahun baru.
“Ini kami lakukan agar anak muda tak cuma tahu cerita luar (negeri),” tandasnya.
Dan untuk pementasan menyongsong tahun baru 2019 ini, tamu hotel bintang empat di Surabaya Selatan itu disuguhi kisah ‘Damarwulan & Minakdjango’. Parodi cerita rakyat ini dimainkan oleh 15 karyawan dari beragam divisi.
Sebelum acara puncak yang menampilka cerita ‘Damarwulan & Minakdjango’, tamu disuguhi aneka hiburan. Diantaranya komposisi lagu Top 40 yang dilantunkan personel Hutama All Stars Band.
Pertunjukan yang dipandu duet MC, Jo dan Vio ini menampilkan pula pentas tari yang diperagakan para penari cilik dari ADP Dancer. Puncaknya tamu melepas tahun 2018 lewat atraksi kembang api yang melesat ke udara di sisi kolam renang. dit