FOTO-FOTO: Staf Hotel JW Marriott Surabaya Jadi Pekerja Bangunan, ‘Ternyata Bikin Adonan Semen Ada Ukurannya’

Staf JW Marriott Surabaya yang sebagian besar perempuan membantu pekerja bangunan mengaduk semen saat kegiatan ‘Spirit to Serve’ di Desa Kesamben Kulon, Wringin Anom, Gresik, Jumat (18/1/2019).

iniSURABAYA | GRESIK – Kegiatan ‘Spirit to Serve’ yang diikuti sedikitnya 20 karyawan Hotel JW Marriott Surabaya di Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik, Jumat (18/1/2019) menjadi pengalaman tak terlupakan bagi kru hotel bintang lima tersebut.

Mereka yang selama ini hanya berada di bagian dapur atau urusan marketing, bersama-sama memegang cetok, pacul, dan sekop. Staf hotel yang sebagian besar perempuan ini merasakan langsung pengalaman mengaduk semen, pasang batu bata, atau melipat besi untuk kerangka kolom bangunan.  

Bacaan Lainnya

“Wuuih, ternyata berat juga. Nggak mudah jadi pekerja bangunan,” kata Rima Sukmawaty Tambunan, Marketing Communication Executive JW Marriott Surabaya.

Meski mengaku kegiatan yang mereka jalani pagi itu cukup berat, tak menyurutkan langkah para staf hotel ini untuk meneruskan pekerjaannya. “Jadi tahu untuk menata bata ini ada aturannya. Harus pakai benang agar lurus,” ucap Cia, salah satu staf JW Marriott.

Komentar senada dilontarkan Isrin, kru JW Marriott lainnya,“Bikin adonan semen juga ada ukurannya. Campurannya dengan pasir dan air harus pas.”  

Baca Juga : https://inisurabaya.com/2019/01/inilah-serunya-staf-jw-marriott-surabaya-ramai-ramai-jadi-relawan-spirit-to-serve/

Kegiatan yang dilakukan bersama Habitat for Humanity membangun hunian nyaman bagi warga Gresik ini merupakan bentuk CSR JW Marriott Surabaya. “Untuk warga Gresik ini yang pertama kali kami lakukan,” kata Mona Cella, Marketting Communication Manager JW Marriott Surabaya.

Menurut Mona, revenue dari regular package room selama bulan Agustus sampai Desember 2018 dialokasikan untuk pembangunan rumah di daerah sekitar Surabaya yang tertinggal.

“Saat ini fokus CSR kami lebih ke sustainability. Jadi kami nggak hanya berbisnis yang terfokus pada revenue. Hasil yang kami peroleh dari bisnis itu kami didonasikan untuk orang-orang yang membutuhkan,” ujarnya.

Donasi yang dialokasikan untuk pembangunan unit rumah nyaman di Gresik ini sekitar Rp 50 juta. “Itu termasuk pembangunan, administrasi dan lain-lain,” paparnya.

Mengenai pemilihan lokasi di Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringin Anom, Gresik, lanjut Mona, karena sebelumnya pihak Habitat for Himanity telah melakukan riset mengenai kelayakan pemberian bantuan.

“Berdasarkan riset Habitat for Humanity, lokasi ini termasuk daerah yang cukup tertinggal dan beberapa kondisi keluarga serta perumahan di sini layak untuk dibantu,” tandasnya. dit

Pos terkait