
iniSURABAYA – Kemiskinan sangat dekat dengan masyarakat dimana pun berada. Ketika seseorang dalam perjalanan ke kantor, kembali ke rumah, atau apartemen sekali pun tentu ada orang atau bahkan sekelompok orang miskin.
“Bahkan beberapa meter dari tempat kita berdiri, bisa jadi ada kemiskinan,” kata Fitriansyah Agus Setiawan, Kepala Divisi Retail Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Tema kemiskinan itu pula yang coba diangkat Baznas bekerja sama dengan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Wonosobo melalui film layar lebar bertajuk ‘Iman di Pangkuan Sang Fakir’.
Menurut Agus, film yang naskahnya ditulis almarhum Juslifar M Junus ini memang berusaha mengingatkan penonton pentingnya membantu orang-orang di lingkungan sekitar yang kekurangan materi.
“Harta kita bukan sepenuhnya milik kita. Sebesar 2,5 persennya adalah milik orang yang membutuhkan,” tutur Maizidah Salas, Ketua SBMI Wonosobo.
Maizidah yang juga produser ‘Iman di Pangkuan Sang Fakir’ berharap film berdurasi satu jam 38 detik ini dapat menyadarkan masyarakat untuk membantu orang-orang yang kekurangan materi.
Film yang disutradarai Gatot Sunarya ini akan tayang secara perdana di Bioskop Episentrum Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2019) mendatang. “Proses pembuatan film ini dilakukan selama 10 hari dengan mengambil latar tempat di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah,” kata sutradara asal Surabaya ini.
Konflik yang dihadirkan pada film ‘Iman di Pangkuan Sang Fakir’ ini, lanjutnya, hadir dari awal hingga akhir cerita. “Ketika bayi, Iman sudah berhadapan dengan konflik. Seperti Budhe Warti yang memanfaatkan uang sumbangan yang seharusnya diberikan pada Iman dipakai untuk keperluan pribadi. Lalu ketika dewasa Iman diusir dari rumahnya sendiri,” ungkapnya.
Terkait kesulitan yang dihadapi selama proses pembuatan film, Gatot Sunarya mengaku ada kendala pada fase perubahan tokoh. “Susahnya ketika bikin fase perubahan tokoh. Misalnya dari Iman bayi, SD, SMP, lalu dewasa atau tokoh-tokoh yang penampilannya berubah menua seiring berjalannya waktu,” urainya
“Untungnya, saya punya tim yang kuat,” papar Gatot. dit